PERGURUAN silat Rogojati pimpinan Wiwid Yogopriyono, 32 tahun, di Desa Parakan, Kecamatan Purwonegara, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, 16 Agustus lalu menggelar atraksi ilmu kebal di lapangan desa. Atraksi yang melibatkan 20 murid perguruan silat Rogojati itu disaksikan sekitar 200 pasang mata. Berbagai jenis atraksi dipertontonkan. Di antaranya, beberapa murid berbaring di papan berpaku, lalu digilas dengan sepeda motor. Mereka bangun kembali dalam keadaan bugar. Begitu pula ketika sebuah batu sebesar kepala manusia ditaruh di perut seorang murid, lalu dipukul dengan palu besi. Batunya hancur, orangnya selamat. Lalu buah kelapa dilempar ke udara, disundul. Kepalanya aman, kelapanya pecah. Atraksi berjalan mulus, bahkan selalu disambut tepuk tangan penonton. Tiba giliran Ali Sarengat, 24 tahun. Pemuda bertubuh kekar itu menyundul sebuah kelapa yang sudah dikupas. Sukses. Kelapa itu pecah. Juga untuk kedua kalinya. Namun, pada atraksi ketiga, kelapa tak pecah, tapi batok kepalanya yang retak. Ali sempoyongan. Lalu jatuh. Kepalanya lalu diusap Wiwid Yogopriyono guru perguruan itu. Ali tampak sehat kembali. ''Tapi dia mengeluh kepalanya sakit,'' kata Supriyono, teman seperguruan Ali, yang juga ikut melakukan atraksi. Seusai itu mereka mampir ke rumah Wiwid. Di situ Ali akhirnya pingsan. Wiwid meminumkan air putih yang sudah dimantrainya. Karena masih semaput, Ali dilarikan ke rumah sakit umum Banyumas. Sehari kemudian pemuda itu meninggal. Visum dokter menyatakan, Ali meninggal akibat pendarahan otak karena batok kepalanya retak. Berdasarkan pengaduan keluarga Ali, polisi memeriksa Wiwid Yogopriyono. Berkas acara pemeriksaannya dilimpahkan pada kejaksaan setempat, pertengahan Oktober lalu. Kini Wiwid yang juga guru SD Negeri Parakan itu sedang menunggu proses peradilan. Ia menolak disalahkan dalam kasus kematian Ali Sarengat. Sebab, menurut Wiwid, atraksi itu diikuti atas kemauan masing- masing. ''Ali ikut atas permintaannya sendiri karena merasa mampu,'' kata Wiwid seraya menghibahkan letak kesalahan pada orang lain tak jelas siapa. ''Kalau tidak ada orang yang mengganggu, saya yakin, atraksi lancar dan tidak terjadi kecelakaan,'' katanya kepada Heddy Lugito dari TEMPO. Ed Zoelverdi
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini