Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Kebersihan lewat slogan

Wali kota palembang, tjek yan, menggalakkan usaha ke bersihan kota. perusahaan servis motor diancam "tutup sementara" bila tak punya pembuangan air kotoran. di seantero kota dipasang 45 papan reklame. (kt)

13 Desember 1975 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BUAT bikin bersih kota memang tak gampang. Hal ini juga dialami Tjek Yan, Walikota Palembang yang konon gemar menyelusuri jalan-jalan dalam kota. Apalagi penyebab bertimbunnya sampah di bilangan kota tak hanya datang dari masyarakat yang kurang sadar akan kebersihan. Tapi juga dari sungai Musi yang bila sedang pasang membawa sampah ke tengah kota, dan kemudian meninggalkannya bila pasang surut. Keadaan ini tentu saja tak membuat Tjek Yan putus asa, ada 3 macam konsep yang sudah dituangkan dalam rencana induk Kodya Palembang guna mengatasi kiriman sampah dari sungai Musi ini. Pertama, pembuatan waduk-waduk di sekitar tepian Musi kedua, dengan cara menggunakan pompa dan yang terakhir membuat bak kontrol. Kesemuanya masih dalam rencana dan kapan akan dilaksanakan itu tentu saja bukan soal. Paling tidak seperti yang dikatakan Drs Syaifudin, juru bicara Kodya Palembang, "itu sudah ada dalam rencana induk Kodya Palembang" . Rp 200 Sehari Namun demikian, dalam menghadapi pelanggar aturan yang menyangkut kebersihan kota, Tjek Yan rupanya lebih cepat dari yang diduga. Bulan Septemher yang lalu beberapa perusahaan servis motor yang lalai memperhatikan kebersihn lingkungan tak urung mendapat jeweran berupa "peringatan terakhir". Dua di antara perusahaan lainnya langsung mendapat hukuman "tutup sementara". Soalnya perusahaan-perusahaan tersebut selama ini dengan seenaknya membersihkan motor dipinggir jalan protokol tanpa menyediakan pembuangan air kotoran. Hal ini tentu saja bukan sekedar membuat kotor lingkungan setempat tapi juga bisa merusak jalan. Padahal pembangunan jalan tersebut dibiayai Pertamina dan paling tidak harus dirawat lebih baik agar kelak tidak menggangngu Kas Kotamadya yang memang tak seberapa itu. Dan Tjek Yan pun tanpa ragu-ragu terus mengingatkan, "apabila masih belum memperhatikan kebersihan dan keapikan kota, usahanya akan ditutup". Memang, masalah kebersihan lebih banyak tergantung dari keinsyafan penduduk. Ini difahami Tjek Yan, karena itu dengan biaya sebesar Rp 450.000 dia mencoba menggugah kesadaran itu melalui pemancangan papan reklame yang bertuliskan "Jagalah kebersihan dan keindahan kota anda". Danbertebarlah slogan tersebut di seantero kota yang seluruhnya berjumlah 45 buah. Sedang tenaga pembersih kota yang selama ini sudah ada dan berjumlah 400 orang itu oleh Dunas Kebersihan dan Keindahan Kodya Palembang, telah pula ditingkatkan pengaturannya. Setiap regunya bekerja secara bergilir 8 jam sekali, dengan upah yang hanya Rp 200 per harinya. Kalau dihitung-hitung hanya cukup untuk makan nasi bungkus. Begitupun, untuk membeli mobil unit kebersihan yang menurut Drs. Syaifudin harga perunitnya Rp 40 juta Pemda Kotamadya Palembang rupanya cukup mampu. sekarang sedang direncanakan pembelian 5 unit mobil kebersihan yang dilengkapi alat pemadat", kata Syaifudin pada Asdit Abdullah Pembantu TEMPO.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus