UNTUK tidak kehilangan cinta anak, meskipun anak tiri dan sudah dewasa pula, Manap, 41, mau melakukan apa saja. Guru SD dari Desa Mlandi, Malang, Jawa Timur, itu suatu malam membawa linggis dan sekop. Kepada Jupri ia minta ditemani, karena hendak berburu belut. Tahu-tahu Manap membawa Jupri ke pekuburan. Di sana Manap - Pak Guru yang dikenal penakut itu - menghunjamkan peralatan yang dibawa ke kubur Mistur, tetangganya yang meninggal dua tahun silam. Lalu mengambil sembilan tulang rusuk, disaksikan Jupri yang menggigil ketakutan. Potongan tulang rusuk tadi, sesuai dengan petunjuk dukun, ditaruh di rumah Malik, 20, anak tiri Manap yang baru beberapa hari menjadi pengantin. Tapi perbuatan itu ketahuan. Manap pun dilaporkan ke polisi, dan pertengahan November lalu ia divonis 4 bulan penjara dalam masa percobaan 7 bulan oleh Pengadilan Negeri Malang. Manap tak bermaksud jahat, sebenarnya. Ia sudah menganggap Malik anak sendiri, karena perkawinannya dengan ibu si Malik sejak 15 tahun lalu tak membuahkan keturunan. Begitu besar cinta Manap, sehingga ketlka anak tirinya menikah ia merasa sangat kehilangan - dan ingin mendapat cinta si anak yang kini tinggal di rumah mertuanya itu. Karena itu ia berkonsultasi dengan dukun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini