Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Berita Tempo Plus

Nyupang buat cepat kaya

Hantu pocong yang menakuntukan penduduk Cilacap dan Purwokerto, ternyata Sumarni, 35, yang nyupang ingin kaya.(ina)

15 Desember 1984 | 00.00 WIB

Nyupang buat cepat kaya
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
HANTU pocong belakangan ini cukup populer di pelosok Cilacap dan Purwokerto, Jawa Tengah. Banyak penduduk yang konon memergokinya - sehingga mereka tidak berani keluar malam. Hantu putih yang mirip mayat dikafani itu pintar uga: bisa meringkik seperti kuda. Munarji, 47, penduduk Desa Margawati, 34 km sebelah timur Cilacap, sempat dibuat pingsan. Suatu malam pintu rumahnya ada yang mengetuk. Mengira ada tamu, petani itu segera membukakan pintu. Yang muncul - nah - hantu pocong itu, yang sejak Oktober lalu bergentayangan di sana. Ia langsung roboh. Beberapa hari kemudian pemuda desa itu mencurigai seorang wanita pendatang. Wanita itu muncul di masjid. Namanya Sumarni, umurnya 35 tahun, dan anehnya menanyakan sebuah alamat yang tak lazim: lokasi pekuburan. Sewaktu diintip, malam hari, ia memang pergi ke sana. Janda beranak satu yang berkulit hitam itu mengganti pakaiannya dengan kain warna putih. Tak salah lagi - itulah hantu pocongnya. Maka Sumarni pun dikeroyok, dan dibawa ke Haryadi, pamong desa. Anehnya meski dihujani pukulan, bahkan batu, Sumarni seperti tak merasakan sakit. Dan di bawah kain batiknya kemudian ditemukan sepotong besi bulat sepanjang 15 cm. Itu ternyata jimat. Buktinya, setelah benda itu dilepas dan Sumarni dipukul, ia kontan berteriak kesakitan. Kepada Slamet Subagyo dari TEMPO Sumarni mengaku terus terang, memang dialah yang selama ini bikin gara-gara. "Saya lagi nyupang," katanya. Nyupang adalah mencari kekayaan dengan perantaraan setan. Oleh gurunya ia diharuskan mengganggu penduduk dengan menjadi hantu selama 40 hari. Selain dia, katanya, ada 17 teman seperguruan - tiga di antaranya cewek. Di daerah Kebasen juga pernah tertangkap dua tersangka - satu wanita - yang siapa tahu teman-teman Sumarni itu. Hanya oleh polisi segera dilepas kembali, karena mereka memperlihatkan perangai seperti orang gila. Kapolwil Banyumas, Letnan kolonel Koesmiyanto, sampai kini masih menduga-duga betulkah "hantu pocong" itu perbuatan orang nyupang. Atau ada "motif lain"?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus