Kejutan WTS

WANITA tuna susila (WTS) makin menyolok di kota Padang. Tentu ini menarik. Sebab jangan dikira bahwa selama ini ibukota Propinsi Sumatera Barat ini bersih dari wanita serupa itu. Tapi dulu cukup terselubung, sehingga hanya dengan tehnik-tehnik tertentu saja mampu dibawa ke kamar hotel. Tapi dalam 2 bulan belakangan ini terjadi kejutan. Bukan saja di hotel-hotel para wanita itu dengan mudah dapat ditemukan, malahan juga di jalanan. Bila bertemu pasangan, ke Taman Melati atau ke Pantai Padang-lah mereka menyelesaikan urusan. Sehingga bercampur-aduklah mereka dengan warga kota yang punya maksud lain di kedua tempat tadi. Untung pihak Balaikota Padang cepat mencium perkembangan yang pesat itu. Beberapa tim dibentuk. Berkali-kali razia diadakan. Dan seperti biasa, banyak juga yang terjaring. Ada juga wadamnya. Selanjutnya, berbagai nasehat dijejalkan. Hasilnya belum memuaskan. Mereka kembali turun ke jalan atau menyelinap di kamar-kamar horel. Karena itu satu-satunya yang mungkin dapat dilakukan selanjutnya, adalah melakukan razia terus menerus "Kalau perlu tiap malam" tutur drs. Jufri Yusuf Kasubdit Kesra Balaikota Padang. Setidak-tidaknya dengan cara itu Jufri ingin mempersempit ruang gerak mereka, lalu meninggalkan kota Padang. Para WTS itu umumnya datang dari Pekan Baru dan Medan. Mereka terdiri dari berbagai kelas. Tarif, antara Rp 5.000 hingga Rp 15.000 untuk kelas hotel. Tapi dapat juga dijumpai dengan uang Rp 1.000, di jalanan.