AKHIRNYA baik PT Metro Mini maupun Kopaja sama-sama diakui Pemda
DKI Jakarta. Kedua-duanya sebagai badan yang menghimpun para
pemilik bis mini. Sebelumnya melalui SK Gubernur DKI akhir 1976
lalu, PT Metro Mini ditentukan sebagai wadah satusatunya (TEMPO
4/6-1977). Meskipun beberapa anggota Kopaja ada yang sudah
sempat bergabung dengan Metro Mini, namun badan koperasi itu
mencoba bertahan cukup gigih. Sampai bulan lalu Pemda DKI
memberikan hak hidup kepadanya.
Dengan bis-bis tua (bertahun 1960an) Kopaja sekarang menghimpun
sekitar 125 buah kendaraan dari berbagai merek milik 45 orang
anggotanya. Umumnya kendaraan-kendaraan Itu bekas Asian Games
yang selama ini dengan setia mengangkut penumpang-penumpang pada
trayek-trayek pinggir kota. Sebaliknya, semenjak terbentuknya PT
Metro Mini lebih setahun lalu, sebagian kendaraan anggotanya
tclah diperbarui. Menurut Noerlan SM. Presiden Direktur Metro
Mini, telah tercatat 309 orang anggota dengan 507 kendaraan. Di
antaranya 165 buah adalah mobil baru hasil peremajaan.
Peremajaan bis-bis lama milik para anggota, tampaknya usaha yang
terus menerus dilakukan Metro Mini semenjak kelahirannya.
Sehingga menurut Noerlan, akhir tahun ini diharapkan seluruh
armadanya sudah diperbarui. Sebagai halnya mobil-mobil Kopaja,
Metro Mini juga menjelajahi trayek-trayek tepi kota Bahkan,
menurut Noerlan trayek-trayek yang dianggap kurus. Tapi
penumpang yang tak begitu berjejal agaknya memangg memadai bagi
bis kecil yang hanya menyediakan 20 buah tempat duduk itu.
Abukasim
Dari segi lain, menurut Noerlan, bis-bis Metro Mini memang juga
mencoba untuk tidak begitu saja menjejalkan penumpangnya. Sebab
kepada para anggota diwajibkan memelihara kendaraannya
masing-masing. Tapi, tambah Noerlan lagi, sampai sekarang tak
ada keluhan dari para anggota tentang sedikitnya setoran karena
pembatasan penumpang serupa itu. Malahan tak menjadi penghalang
seretnya pencicilan kredit bagi kendaraan-kendaraan baru.
Tapi tak berarti semua anggota Metro Mini ingin buru-buru
meremajakan bisnya. Hal ini terutama karena harga bis baru
dirasakan terlampau mahal, lebih-lebih jika dibanding dengan
membeli kontan (Rp 4,8 juta). Mcnurut Abukasim, pemilik 2 buah
bis mini baru anggota Metro Mini, untuk mencicil kredit setiap
mobilnya, ia harus membayar Rp 13.500 setiap hari selama 39
bulan. Karena itu Abukasim merasa harus membanting tulang sambil
menjaga kedua mobil barunya dengan hati-hati. Jika tak demikian
ia khawatir mobil itu sudah ambruk sebelum cicilan lunas.
Tapi memang jika dibanding dengan mobil eks Asian Games, bis
mini yang baru itu lebih banyak memasukkan setoran. Dulu. tutur
Abukasim, ketika ia masih memiliki mobil tua, setiap hari ia
hanya menerima setoran dari pengemudinya sekitar Rp 7.500 dari
tiap mobil.Sekarang setoran rata-rata Rp 15.500 dari tiap
kendaraan dalam seharinya," kata Abu.
Melihat harga cicilan mobil baru serupa itu, tak sedikit di
antara anggota Metro Mini masih berfikir panjang. Misalnya
Sarwat, pemilik 4 buah bis mini merk Fiat peninggalan Asian
Games. "Biar dapat rute bagus pun saya masih mikir-mikir untuk
mengambil mobil baru'' tuturnya. lebih-lebih, tambahnya, untuk
membayar uang muka yang Rp 840.000 itu, "saya sudah susah
mengadakannya." Karena itu Sarwat masih mencoba bertahan
dengan kendaraan tuanya, meskipun untuk itu ia harus banyak
nongkrong di bawah mobil untuk membetulkan kerusakan. Tapi
soal onderdil, cukup banyak tersedia di pasar, gampang,"
tambahnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini