Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Apa yang Anda konsumsi dapat secara langsung memengaruhi penampilan kulit Anda. Makan untuk kesehatan kulit Anda bukanlah hal baru, dan yang diperlukan hanyalah mengonsumsi makanan yang umumnya baik untuk Anda, seperti buah dan sayuran kaya antioksidan, lemak sehat, dan sejenisnya. Namun penelitian telah menunjukkan bahwa kekurangan makanan tertentu dapat berdampak negatif pada kesehatan kulit dan bahkan bermanifestasi menjadi jerawat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Para ahli menyarankan agar menghindari indeks glikemik tinggi atas nama kesehatan kulit, dan untuk alasan yang baik. Menurut penelitian indeks glikemik tinggi dan peningkatan asupan beban glikemik harian berhubungan positif dengan acnegenesis dan tingkat keparahan jerawat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, itu mungkin hanya menjelaskan sebagian dari masalah. Seperti yang ditunjukkan oleh studi tahun 2019 ini, protein dapat memainkan peran yang sama pentingnya. “Indeks glikemik tinggi dan diet rendah protein dapat menyebabkan hiperinsulinemia dan rangkaian pemicu endokrin, seperti peningkatan faktor pertumbuhan seperti insulin-1 (IGF-1) dan androgen, yang mengakibatkan jerawat,” jelas para peneliti yang menemukan setengah dari peserta mereka yang berjerawat juga kekurangan protein, alias kurang dari 30 gram per hari.
Mereka juga mencatat korelasi mencolok antara asupan protein rendah dan gangguan pigmen seperti melasma dan hiperpigmentasi pasca inflamasi. Pasokan asam amino yang buruk membatasi kemampuan kulit untuk memperbaiki kerusakan akibat sinar matahari dan menurunkan tingkat pergantian keratinosit seiring dengan akumulasi melanin, jelas mereka.
Dalam hal ini mengkonsumsi kurang dari 30 gram protein sehari tidak ideal untuk kulit — atau bagian tubuh lainnya. Nyatanya, semakin banyak ahli kesehatan dan gizi yang mendorong orang untuk melampaui RDA3 (yang ditetapkan sebesar 0,8 gram protein per kilogram berat badan per hari).
Faktanya, beberapa bahkan merekomendasikan peningkatan asupan protein hingga mendekati 1,2 hingga 1,6 gram per kilogram berat badan (kira-kira 110 hingga 120 gram sehari), terutama di usia yang lebih tua karena kemampuan kita untuk secara efisien mengubah protein menjadi otot menurun setelah kita berusia 60 tahun.
Ada banyak sumber protein di luar sana, baik nabati maupun hewani. Seperti keju cottage, makanan laut, dada kalkun, black bean, lentils dan grass-fed collagen peptide. Jika Anda dapat menemukan produk dengan bahan yang lebih menyukai kulit, ada baiknya menambahkan rutinitas Anda untuk peningkatan protein dan kecantikan.
MIND BODY GREEN
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.