Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan sangat kehilangan karena Abraham Lunggana alias Haji Lulung meninggal. Eks Wakil Ketua DPRD DKI itu meninggal pada Selasa kemarin akibat permasalahan pada jantung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ya saya sangat mengenal beliau sejak lama, orangnya asik, ceplas-ceplos, baik, kemudian terus berjuang selalu membela teman," kata Riza Patria di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu, 15 Desember 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Riza Patria berharap bisa meneruskan perjuangan Lulung membangun masyarakat Betawi. Wagub DKI itu juga berharap bisa dekat dengan semua golongan seperti yang dilakukan Lulung semasa hidup.
"Saya pernah berkunjung ke kantornya, ke markas, pernah beraktivitas dengan beliau, ya. Hubungan-hubungan yang selama ini kami jalin dengan baik," kata Riza.
Dafsah Arifa Juzar, dokter yang menangani Haji Lulung di RS Harapan Kita, menjelaskan politikus PPP itu sempat mengalami badai irama jantung. Kondisi ini Lulung alami selama 14 hari atau sejak tanggal 28 November 2021 sampai 14 Desember 2021.
Badai irama ini membuat kondisi jantung Lulung tidak stabil. "Jadi kalau kayak kita kan normal 60/100, ya. Nah kalau dia itu 200 kali per menit. Sehingga jantung tidak bisa memompa darah, tensinya turun," kata Dafsah.
Kondisi badai irama jantung itu terjadi setelah kondisi Lulung stabil selama empat hari pada 24-28 November 2021. Setelah kondisi jantung tidak stabil, dokter melakukan perawatan dengan memberikan obat-obatan kepada Lulung.
Salah satu obat yang diberikan adalah obat penenang agar Haji Lulung bisa tidur dalam. "Jadi kami memang sengaja buat tidur dalam. Supaya tidak ada rangsangan yang mencetus. Mengurangi rangsangan, lah, yang dapat menyentuh gangguan irama," kata Dafsah.
Hingga pada Senin sekitar pukul 17.30, kondisi kesehatan Lulung semakin menurun. Lalu pada Selasa kemarin pukul 10.51 dokter menyatakan Haji Lulung meninggal.