Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Kepala Peyang pada Bayi Bisa Diatasi, Ini Cara yang Disarankan

Dokter akan membedakan rekomendasi perawatan sesuai dengan usia bayi serta tingkat keparahan kondisinya.

10 Oktober 2019 | 21.40 WIB

Ilustrasi bayi di dalam boks. (Web MD)
Perbesar
Ilustrasi bayi di dalam boks. (Web MD)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala peyang pada bayi umumnya tidak menimbulkan masalah kesehatan. Namun, banyak orang tua yang mengiginkan bentuk kepala bayinya ideal. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Meski kepala peyang pada bayi tidaklah berbahaya, tetap saja ada risiko yang mungkin muncul akibat kondisi ini. Jika kepala peyang bayi terbentuk akibat adanya kelainan pada otot leher, maka bayi akan sulit untuk mengangkat kepalanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jika terus dibiarkan, maka lama kelamaan otot di area tersebut akan mengalami gangguan. Pertumbuhan otot leher Si Kecil akan terhambat, lalu kekuatan otot pun akan berkurang. Akibatnya, bayi akan berada di posisi yang sama secara terus menerus.

Bahkan bukan tidak mungkin, otot bayi bisa memendek secara permanen. Pada kondisi terparah, perdarahan di otot bisa terjadi.

Ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi kepala peyang pada bayi. Dokter akan membedakan rekomendasi perawatan sesuai dengan usia bayi serta tingkat keparahan kondisinya.

Secara umum, pilihan perawatan untuk kepala bayi yang peyang adalah:

1. Perbanyak tummy time

Perbanyak tummy time bayi di siang hari saat ia terbangun, tapi tentunya tetap dengan pengawasan. Dengan mengistirahatkan kepala bayi dari posisi bersandar, bentuk kepala bayi berangsur-angsur akan berubah.

2. Ganti posisi tidur bayi secara berkala

Saat bayi tidur telentang, sering-seringlah mengubah posisi kepalanya, bergantian dari kiri ke kanan dan sebaliknya. Anda juga dapat mengganti-ganti letak bayi saat menidurkannya di tempat tidur.

Sebagai contoh, hari ini bayi ditaruh di sisi tempat tidur yang menghadap ke tembok. Lalu di lain hari, Si Kecil ditaruh di sisi tempat tidur yang menghadap ke ruangan tidur.

3. Sering-sering gendong Si Kecil

Menggendong bayi akan mengurangi waktu yang ia habiskan dalam posisi terlentang sehingga tekanan di kepala pun dapat berkurang.

4. Penggunaan helm khusus

Dokter juga dapat memberikan rekomendasi agar bayi menggunakan helm yang khusus dibuat untuk mengatasi kondisi ini. Helm ini dirancang agar sisi kepala bayi yang sudah tumbuh normal tidak kembali tumbuh sehingga sisi kepala yang peyang mengisi ruang tumbuhnya.

5. Terapi fisik

Jika kepala peyang pada bayi juga disertai dengan gangguan otot leher, maka terapi fisik perlu dilakukan untuk mengatasinya. Terapi ini dilakukan agar otot leher bisa memanjang dan leher menjadi lebih kuat.

Kepala bayi peyang bukanlah hal yang harus terlalu dikhawatirkan. Namun, tidak ada salahnya jika Anda mengonsultasikan kondisi ini ke dokter anak, untuk mengetahui lebih lanjut mengenai perlu atau tidaknya perawatan untuk buah hati Anda.

SEHATQ

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus