Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Ketagihan Buah Duku Condet, Anies Sebut Keunikannya

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku ketagihan dan tak mau berhenti memakan buah duku Condet yang disebutnya berbeda dengan duku daerah lain.

14 Maret 2019 | 11.16 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku ketagihan dan tak mau berhenti memakan buah duku Condet yang baru saja dipetiknya di Cagar Buah Condet, hari ini. 

Baca: Panen Buah Duku Condet, Anies Ikut Panjat Pohon 15 Meter

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dari pengalaman mencicipi itu, Anies mengetahui perbedaan buah duku condet dengan duku dari daerah lainnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Dukunya unik, tadi saya diberitahu kalau bertangkai itu duku dari Condet. Saya udah ngerasain tadi rasanya manis," ujar Anies di Cagar Buah Condet, Jakarta Timur, Kamis, 14 Maret 2019. 

Anies mengatakan rasa manis duku condet berbeda dengan duku dari daerah lainnya. Tetapi dia tak bisa menggambarkan secara rinci perbedaan itu. 

Arifin, warga sekitar yang ikut dalam acara panen duku condet, menjelaskan buah duku condet memiliki ukuran yang sedikit lebih besar daripada duku palembang. Untuk ukuran biji, ia mengatakan ukurannya relatif sama. 

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memetik buah duku dari atas pohon setinggi 10 meter di Cagar Buah Condet, Jakarta Timur, Kamis, 14 Maret 2019. TEMPO/M Julnis Firmansyah

Sedangkan untuk rasa, Arifin menilai rasa daging buah duku condet memiliki rasa manis yang pas dan agak asam. Sehingga menurutnya, rasa duku condet lebih segar dibanding duku lain. 

Kepala Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan (KPKP) DKI Jakarta, Djarmuni mengatakan buah duku condet memang memiliki rasa dan ciri khas tersendiri. Rasa buah duku condet, menurut dia, tak bisa ditemukan di tempat lainnya. 

Ia mengatakan saat ini Dinas KPKP tengah meminta kepada Kementerian Pertanian untuk melakukan pelepasan varietas duku condet dan salak condet. "Jadi bisa ditanam di mana pun, karena duku dan salak condet sudah memiliki ciri khasnya, supaya bisa tetap lestari semua," kata dia. 

Pada saat ini, salak condet dan duku condet hanya bisa ditemukan di Cagar Buah Condet, Jakarta Timur. Cagar buah itu memiliki lahan seluas tiga hektare dan ditanami pohon duku serta salak yang usianya sudah ratusan tahun. 

Sejak 2007, Djarmuni mengatakan Pemprov DKI telah memiliki lahan itu dari masyarakat dan mengelolanya sendiri.

Baca: Jual Saham Bir untuk Bikin Sekolah dan Pipa, Anies: Itu Ilustrasi

Tak hanya melestarikan buah duku dan salak condet, dalam kegiatan panen buah itu Anies berharap Cagar Buah Condet juga bisa menjadi tempat wisata edukasi bagi anak-anak.   

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus