Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Mencari dan Menjelma Menjadi Rakib

Aktor Pilihan Tempo, Kevin Ardilova, adalah aktor yang menyelami sosok pemuda desa dengan segala peristiwa yang ia saksikan dan alami yang mengubah hidupnya.

18 Desember 2022 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DI SEPANJANG film Autobiography, kita menemui kegelapan secara harfiah, karena bagian dari cerita film ini adalah listrik belum masuk desa dan penghuninya masih bergantung pada genset. Tapi, yang lebih penting, sutradara Makbul Mubarak juga menyajikan kegelapan jiwa tokoh-tokohnya. Dua tokoh penting dalam film ini bernama Rakib (Kevin Ardilova) dan Pak Purna (Arswendy Nasution), yang sama-sama tampil dengan dahsyat dan sulit untuk tak menghiraukan mereka.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kevin tak hanya hadir sebagai Rakib, seorang pemuda desa bertubuh gempal dan berambut keriting, yang begitu saja patuh kepada Pak Purna yang mendadak datang ke desanya. Sang Jenderal memang sudah pensiun, tapi tak berarti dia letih. Cukup dengan berdiri atau mendehem saja, Pak Purna berhasil menebarkan aura yang dengan segera membuat sekampung merunduk, patuh dan terbirit-birit melakukan apa saja yang diperintahkannya. Rakib semula merunduk karena tiga generasi di atasnya selalu mengabdi kepada keluarga besar Sang Jenderal. Tapi Rakib tentu saja anak bapaknya (Rukman Rosadi) yang mempunyai segaris moral yang tak bisa ditawar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sehari-hari Rakib hanya bertugas mengantar Pak Purna ke sana-kemari, termasuk mengecek banner atau poster kampanye yang selalu saja terdiri atas wajah Pak Purna yang diorat-oret mereka yang membencinya. Rakib juga ikut mengintimidasi siapa saja yang tak setuju dengan program “listrik masuk desa”, sesuatu yang ditentang karena mengorbankan tanah dan ladang penduduk, yang menjadi salah satu tema penting film ini. Awalnya Rakib bangga karena tugasnya mengantar Pak Purna membuat dia dijuluki sersan dan mulai disegani orang-orang desa. Kepada Pak Purna, dia bahkan menawarkan diri untuk mencari tahu siapa yang gemar mencoret-coret wajah Pak Purna di poster.

Rakib menemukan Agus, “si pemuda jahanam”, dengan mudah dan menyerahkannya kepada Pak Purna. Tentu saja dia menyangka Pak Purna akan sekadar menasihati atau paling jauh memarahi. Apa yang terjadi pada Agus ternyata tak hanya mengejutkan Rakib. Dia sungguh terguncang dan merasa dunianya terbalik. Rakib kemudian teringat apa yang sebetulnya diperjuangkan bapaknya yang sekarang tengah dipenjara.

Film yang sudah banyak meraih penghargaan internasional ini memberikan panggung yang luas kepada aktor Kevin Ardilova untuk menafsir tokoh Rakib yang kompleks. Pada babak kedua film ini, kita menyaksikan Kevin bertransformasi, dari seorang pemuda yang patuh dan pendiam menjadi seseorang yang penuh kemarahan dan dendam. Pak Purna yang selama ini menguasai tubuh—secara harfiah—dan pemikiran Rakib tentu saja tak menyangka anak muda polos itu akan berani memberontak dalam diam.

Kevin Ardilova di Palmerah, Jakarta, 13 Desember 2022. TEMPO/Jati Mahatmaji

Para juri memilih Kevin Ardilova sebagai Aktor Pilihan Tempo tanpa terlalu banyak perdebatan karena dia aktor utama yang berhasil menafsir perkembangan karakter tokohnya dengan penuh intensitas. Mereka yang mengenal Kevin Ardilova dari film Gundala, Bebas, Guru-guru Gokil, dan Yuni pasti nyaris tak mengenalnya karena dia diminta sutradara untuk menaikkan berat badan.

Kevin mengaku memakan segalanya hingga berat badannya berhasil naik 10 kilogram. Rambut Kevin yang keriting sengaja dipotong sendiri. Giginya yang patah sengaja tak ditambal karena, “Mungkin akan lebih cocok dengan karakter saya,” katanya. Bukan hanya penampilan fisik yang membuat Kevin menjadi pemuda tambun. Dia juga berhasil mewujudkan jiwa Rakib yang memberontak dan merancang rencana strategis sejak ia menyadari bahwa sosok Pak Purna yang terkesan halus dan berwibawa itu ternyata seorang lelaki keji.

Lahir di Jakarta, 19 April 1999, Kevin memulai debutnya dalam film Dear Nathan (Indra Gunawan, 2017) sebagai salah satu pemeran pendukung yang tampil sekilas. Penampilannya yang pertama kali mengesankan adalah dalam film Bebas (2019) karya Riri Riza. Kevin berperan sebagai Jaka Pradana, anak sekolah menengah atas 1990-an yang ganteng dan disukai banyak kawan perempuannya. Spektrum seni peran Kevin makin terlihat lebih luas dan dalam ketika ia memerankan tokoh Yoga dalam film Yuni (Kamila Andini, 2021), pacar Yuni yang menghadapi jiwa Yuni yang meledak-ledak. Sementara itu, perannya sebagai Rakib menunjukkan Kevin adalah salah satu aktor dengan masa depan cemerlang (dengan catatan jika dia senantiasa memilih film dengan jitu, sutradara yang tepat, dan cerita yang bersinar).

Sebagai Rakib, Kevin tak sekadar berperan sebagai seseorang di luar dirinya. Saat Kevin menjadi Rakib, segala yang kita kenal dari dia tenggelam dan hilang karena di layar kita bertemu dengan seorang pemuda yang mengalami sebuah perkembangan karakter. Dari seorang anak dari ayah yang dipenjara—karena protes mengenai penggusuran tanah—yang mengabdi kepada Sang Jenderal dengan setia hingga satu saat akhirnya dia menjadi saksi (sekaligus partisipan) sebuah peristiwa keji dan mengerikan yang menjungkirbalikkan segalanya.

Kevin Ardilova dalam Autobiography. Dok. KawanKawan Media

Kevin mengakui bahwa tokoh yang ia perankan memang mengalami perkembangan karakter yang lengkap dan full circle. “Sebetulnya saya hanya bereaksi dari aksi Pak Purna. Yang lebih banyak melakukan aksi pada awal film adalah tokoh Pak Purna dan tokoh Rakib bereaksi. Pada pertengahan dan akhir film, barulah Rakib mempunyai inisiatif sendiri melakukan aksi,” ucap Kevin menjelaskan dengan bahasa Indonesia yang baik. “Pada akhirnya, tokoh Rakib harus melakukan apa yang dilakukan demi memerdekakan tubuhnya,” kata Kevin.

Penampilannya itu, menurut Kevin Ardilova, selain arahan dari sutradara Makbul Mubarak, karena pendampingan aktor (almarhum) Gunawan Maryanto yang memang diminta menjadi coach acting untuk film ini. Pengagum aktor Christian Bale dan Dustin Hoffman ini juga akan tampil dalam serial Nightmares and Daydreams karya Joko Anwar.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus