Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Transport for Jakarta-Forum Diskusi Transportasi Jakarta (TfJ-FDTJ) menerbitkan Buku Panduan Ikonografi dan Wayfinding Transportasi Jakarta untuk memudahkan pengguna jalan berpindah moda transportasi dengan petunjuk yang jelas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sistem transportasi umum di Jakarta selama ini tidak diiringi dengan Sistem Informasi Penunjuk Arah (Wayfinding) yang jelas sehingga membingungkan pengguna angkutan umum untuk berpergian di Jakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Masalah ini menjadi cikal terbitnya Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 31 Tahun 2022 tentang Pedoman Sistem Informasi Penunjuk Arah untuk penyusunan buku panduan ini.
“Harapannya dengan disahkannya pedoman desain Wayfinding ini, dapat diimplementasikan secara seragam dan konsisten di seantero Jakarta,” kata Adriansyah Yasin, co-founder TfJ-FDTJ yang juga penyusun buku pedoman ini, dalam keterangan tertulis, 20 Januari 2022.
TfJ-FDTJ, yang sejak 2014 menjadi organisasi wadah diskusi warga tentang transportasi umum di Jakarta, awalnya bergerak independen untuk menyediakan peta komprehensif yang mencakup jaringan seluruh transportasi di Jakarta.
TfJ-FDTJ telah berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi atau Pemprov DKI Jakarta dan operator transportasi umum untuk menyediakan konten dan desain sistem informasi penunjuk arah (Wayfinding). Akan tetapi, mereka menemukan banyak ketidakselarasan karena masing-masing operator mempunyai standar desain mereka sendiri. Ketidakselarasan informasi ini menjadi alasan disusun buku ini dan disahkan sebagai standardisasi penyelarasan desain Wayfinding di Jakarta.
Buku Panduan Ikonografi dan Wayfinding Transportasi Jakarta ini untuk mengintegrasikan informasi navigasi pejalan kaki dan pesepeda. Buku ini juga memuat informasi untuk penumpang transportasi umum agar memudahkan berpindah moda transportasi di Jakarta.
Annisa Dyah Lazuardini, Urban and Visual Design Associate dari Institute for Transportation and Development Policy (ITDP), yang juga membantu dalam penyusunan buku, mengatakan pedoman ini juga ramah dan mudah digunakan bagi penyandang disabilitas.
“Ini termasuk informasi taktil seperti huruf braille dan sistem audio visual untuk memastikan inklusivitas informasi kepada seluruh pengguna transportasi publik, terutama kelompok rentan seperti teman-teman disabilitas,” tutur Annisa.