Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Berita Tempo Plus

Anak Nelayan Melawan Kompeni

Jonas Latumeten sakit-sakitan menjelang akhir hidupnya. Kerangkanya harus dipindahkan dan rumah keluarganya digusur.

15 Agustus 2020 | 00.00 WIB

Rumah masa kecil Jonas Andreas Latumeten di Negeri Rutong, Kecamatan Leihitu Selatan, Kota Ambon, Maluku/ Tempo/Muhammad Jaya Barends
Perbesar
Rumah masa kecil Jonas Andreas Latumeten di Negeri Rutong, Kecamatan Leihitu Selatan, Kota Ambon, Maluku/ Tempo/Muhammad Jaya Barends

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Jonas Andreas Latumeten lahir dari keluarga nelayan miskin di Desa Rutong, Ambon.

  • Sejak kecil Jonas menunjukkan perlawanan terhadap pemerintah Hindia Belanda.

  • Pemerintah DKI Jakarta meminta makamnya dipindahkan dan rumah keluarganya digusur.

PANTAI Rutong di Kota Ambon, Maluku, terlihat sepi pada Kamis siang, 6 Agustus lalu. Hanya ada tiga perahu nelayan bertambat di hamparan pasir cokelat. Biasanya, setiap pagi, puluhan nelayan membongkar tangkapannya di pantai itu. Penduduk setempat menamai kawasan itu Labuang Rajuno Hitipori, yang berarti teluk berlabuh bagi kapal nelayan. Di sinilah jantung aktivitas nelayan Desa Rutong sejak 1900-an.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus