Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Berita Tempo Plus

Obat Gratis di Raden Saleh

Boentaran Martoadmodjo dikenal anti-Sjahrir. Dekat dengan Uni Soviet.

15 Agustus 2020 | 00.00 WIB

dr Boentaran bersama dengan cucunya, di Jakarta. Dok. Keluarga
Perbesar
dr Boentaran bersama dengan cucunya, di Jakarta. Dok. Keluarga

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Nama Sutan Sjahrir tak diucapkan di rumah Boentaran Martoadmodjo.

  • Di klinik Boentaran, pasien miskin bisa berobat gratis.

  • Memiliki penyakit gula, Boentaran suka makan yang manis-manis.

HAMPIR saban Sabtu pada 1960, Ratna Amijanti Amino Sitompul dijemput kakeknya, Raden Boentaran Martoadmodjo, di rumahnya di Jalan Kwini, Senen, Jakarta Pusat. Bersama keluarganya, Ratna yang saat itu berusia 7 tahun diboyong ke Cipayung, Puncak, Jawa Barat. “Kami menginap di vila Pakde,” kata Ratna saat ditemui Tempo pada Ahad, 9 Agustus lalu. Meski telah menjadi kakek, Boentaran selalu meminta para cucunya memanggil dia “pakde” agar tidak terkesan tua dan terlalu berjarak.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus