TIBA-tiba saja penduduk Desa Balairaksa dicekam ketakutan. Itu terjadi sejak 5 Oktober lalu, ketika di rumah Sohidi, penduduk desa di wilayah Kecamatan Karangmoncol, Purbalingga, Ja-Teng, kedapatan 40 lembar celana dalam wanita milik warga lain di desa itu. Ceritanya, hari itu Ny. Sidem, istri Sohidi, berniat membersihkan salah sebuah kamar yang jarang dipakai di rumah petani itu. Di salah satu sudut ia menemukan gulungan tikar. Ketika gulungan itu dibuka di dalamnya terdapat celana dalam tadi, tergumpal dan terangkai menjadi satu. Karena kaget, Sidem berteriak-teriak - maka berduyunlah warga desa lainnya. Maka, jelaslah: 35 di antara celana dalam itu milik gadis, sisanya kepunyaan wanita yang telah berumah tangga. Di antara yang hadir segera mengenali pakalan dalamnya yang hilang 10 hari yang lalu, atau seminggu yang lalu. Tapi tiga orang di antara yang hadir itu, seorang di antaranya istri carik desa, mengaku celana dalam mereka hilang kenka sedang tersimpan rapi di dalam lemari. Sohidi, 49, nyaris dikeroyok karena kebanyakan warga Balairaksa menuduh ayah enam anak itu telah nypang (mencari kekayaan) dengan alat celana dalam. Tapi Munsyif Anshori, carik desa, mencegah. Sebab, Sohidi sendiri bersumpah ia tidak melakukan nyupang, meskipun ia memang terbilang petani kaya. Akhirnya, semua pakaian dalam itu dikuburkan. Tapi beberapa hari hilang karena disapu air ketika desa itu ditimpa banjir. Pada 18 Oktober, sebagian celana dalam itu berada lagi di rumah Sohidi. "Sebanyak 13 lembar celana dalam yang dikuburkan itu saya temukan lagi di bawah seprai tempat tidur saya," kata Sohidi. Ia mengenali pakaian itu sebagai bagian dari 40 yang telah dikuburkan, karena sebelumnya telah disirami air sambal. "Malamnya saya bermimpi didatangi wanita cantik mengaku bernama Mustika, menitipkan celana-celana dalam itu," tambah Sohidi lagi. Pada 20 Oktober, Sohidi menemukan pula 15 lembar celana dalam wanita di dalam lemarinya. Semuanya serba baru. Wanita-wanita desa itu pun mengenali pakaian itu sebagai milik mereka yang baru dibeli beberapa hari sebelumnya. Tapi para wanita itu tak mau mengambilnya lagi. Sebab, kata seorang tua di desa itu, celana dalam itu dipinjam dan sudah dipakai setan. Dan karena itu pula warga desa itu hingga sekarang dicekam ketakutan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini