Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Meninggal di kamar kecil

Choiriyah istri syahril, 60, selama lima hari kelabakan mencari suaminya, setelah syahril minta izin ke kamar kecil sewaktu di rumah sakit. ternyata ia meninggal di kamar kecil itu. (ina)

3 November 1984 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEJAK lima hari sebelumnya, Supinah, 60, sebenarnya sudah curiga. Satu dari tiga buah kakus di rumah sakit Dokter Soetomo, Surabaya, yang setiap hari harus dia bersihkan, selalu tertutup. "Saya pikir ada yang sedang buang hajat," katanya. Sabtu, 20 Oktober lalu kecurigaannya bertambah ketika dari kakus itu tercium bau busuk. Pintu kamar kecil segera dibuka paksa, dan . . . seorang kakek tampak terduduk di sana dalam keadaan sudah menjadi mayat. Tubuhnya mulai membusuk, tapi kaca mata minus masih tertengger di wajahnya dan arlojinya pun masih berdetik-detik. Kakek itu adalah Syahril, 58, yang tinggal di Jalan Tidar, Surabaya. Pada 16 Oktober, ia yang mengidap sakit jantung, kencing manis, ginjal, dan sesak napas berobat ke rumah sakit diantarkan istrinya, Choiriyah. Sewaktu menanti panggilan, Syahril minta izin ke kamar kecil. Dan ketika ia lama tak kembali Choiriyah memeriksa kakus. Dua buah kakus yang diperiksanya kosong. Kakus ketiga terkunci, tapi dia pikir yang ada di dalam orang lain, karena ketika diketuk-ketuk tak ada yang menyahut. Choiriyah lalu pulang dan selama lima hari itu ia kelabakan mencari suaminya. Ia kaget ketika, di hari kelima, diberitahu bahwa Syahril kedapatan meninggal dalam kamar kecil. Kakek empat cucu itu diduga meninggal karena serangan jantung. Tapi untuk memastikan sebab kematian, polisi ikut melakukan penyidikan. Menurut Supinah, kakus tempat Syahril ditemukan memang angker. "Sudah empat orang pingsan di situ. Untung, cepat ketahuan," katanya. Tapi, yang pasti, Supinah membuktikan bahwa kakus itu tak selalu ia bersihkan - sampai-sampai harus ditiduri mayat selama lima hari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus