Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Kolektor Hermes di Rimba Singapura

Disebutkan dirawat di Rumah Sakit Mount Elizabeth, nama Nunun tak tercantum dalam daftar pasien. Merayakan Lebaran di Bangkok.

29 November 2010 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PRIA berwajah Melayu itu pengawas area Scott 28, kondominium di jantung Singapura. Berdiri tak jauh dari pertigaan Scott Road dan Cairnhill Road, hunian itu ditinggali banyak warga negara Indonesia. Ditemui Tempo pada pertengahan September lalu, sang pengawas menerima dengan ramah.

Pengawas yang tidak mau disebutkan namanya itu mengatakan banyak orang Indonesia tinggal di situ. ”Letaknya strategis, dekat ke Orchard Road,” ia tersenyum, seolah paham betul orang Indonesia doyan belanja ke jalan itu. Ditanya apakah Nunun Daradjatun, istri mantan Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia Adang Daradjatun, tinggal di situ, ia menjawab: ”Ya, dia punya apartemen, bukan sewa.”

Ia menolak permintaan Tempo untuk menghubungi unit tempat tinggal Nunun. Alasannya, Tempo tidak membuat janji sebelumnya. Selain itu, menurut dia, Nunun dan keluarganya meninggalkan kondominium beberapa hari sebelum Lebaran. ”Kemarin-kemarin ramai betul, sekarang was empty,” katanya dengan logat Melayu. Apakah Nunun terlihat seperti orang sakit atau hilang ingatan, Tempo bertanya. Ia segera menyambar, ”Sakit? Tak tampak ya.”

Pada Juli lalu, ketika Tempo datang ke apartemen yang sama, seorang petugas membolak-balik buku log di ruang penjagaan. Di situ tertulis Ratna Daradjatun dan Nunun/Pak Joko. Ia pun membenarkan Nunun tinggal di apartemen itu.

Scott 28 memiliki halaman membentuk huruf L, dengan akses masuk dua pintu gerbang. Satu bangunan 20 lantai dengan gerbang menghadap Cairnhill Road. Bangunan lainnya 30 lantai, tampak lebih baru, berada di Scott Road. Dibanding bangunan tinggi di sekitarnya, kondominium yang selesai dibangun pada 1999 ini terlihat agak kuno. Tapi lokasinya yang strategis membuat properti bernilai S$ 2.038—sekitar Rp 13,9 juta—per meter persegi ini banyak diminati.

Orchard Road, kawasan perbelanjaan utama di Singapura, dicapai hanya sepuluh menit jalan kaki dari Scott 28. Kondominium itu juga dekat dengan Singapore Botanic Gardens dan Newton Hawker Center, pusat aneka penganan. Tiga stasiun kereta pun yang tak jauh dari situ: Newton, Orchard, dan Somerset.

Tepat di belakang Scott 28, berdiri Rumah Sakit Mount Elizabeth, pilihan banyak orang Indonesia buat berobat. Karena tak ada jalan tembus, dari apartemen ini perlu sekitar 10 menit berjalan kaki menuju rumah sakit.

Nunun Nurbaetie, 61 tahun, diduga tinggal di apartemen ini sejak Februari 2010. Ia terbang ke Singapura satu bulan sebelum Komisi Pemberantasan Korupsi mencegahnya ke luar negeri. Menurut surat keterangan Andreas Harry, dokter saraf yang konon merawatnya sejak 2006, Nunun terserang amnesia. Ini akibat serangan stroke, migrain, dan vertigo. Untuk itu, ia berobat ke dokter saraf Nei I-Ping di Rumah Sakit Mount Elizabeth.

Di Rumah Sakit Mount Elizabeth, atas permintaan Tempo, staf resepsionis rumah sakit bersedia memeriksa daftar pasien rawat inap. Hasilnya, ia berkata, ”Tidak ada pasien inap bernama Nunun Nurbaetie Daradjatun.”

Di klinik lantai 11 rumah sakit itu, Tempo menemui dokter Nei I-Ping. Ia baru saja keluar dari ruang prakteknya. Sambil berjalan memasuki lift, dia berkata tegas, ”Saya tidak mau wawancara lagi. No more.” Mei lalu, ketika pertama kali Tempo datang, ia membenarkan bahwa Nunun adalah pasiennya (Tempo edisi 24-30 Mei 2010).

Dari orang-orang dekatnya, diperoleh informasi bahwa keluarga Adang memiliki rumah di Holland Village, kawasan hunian mewah sekitar empat kilometer arah barat Orchard Road. Seorang sumber Tempo mengatakan baru bertamu ke rumah itu. Menurut dia, Nunun segar bugar. ”Ngapusi dia,” katanya. Sayang, ia menolak memberikan alamat rumah itu. Sumber lain, seorang perempuan pengusaha teman Nunun, menyebut karibnya itu beberapa kali terbang ke Bangkok dari Singapura. ”Sejak sebelum Lebaran lalu dia ada di Bangkok,” katanya pada September lalu.

Ada satu tempat yang mungkin tepat buat menemukan Nunun di Singapura: butik. Ia dikenal memiliki koleksi tas merek Hermes dan Louis Vuitton—dua merek supermahal. ”Koleksi Kelly dan Birkin-nya lengkap,” ujar seseorang yang mengenalnya. Kelly dan Birkin adalah dua model tas Hermes, diambil dari nama Putri Grace Kelly dari Monaco dan Jane Birkin, penyanyi Prancis yang populer dengan lagu Je’taime. Sayang, pramuniaga butik Louis Vuitton, Hermes, Salvatore Feragamo, Gucci, Burberry, dan Eigner di Orchard mengaku tak mengenal Nunun—orang dalam foto yang ditunjukkan Tempo. Katanya, ”Kami tidak ingat, banyak sekali orang Indonesia datang ke sini.”

Anne L. Handayani, Budi Riza (Singapura)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus