Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Umumnya, wanita mengalami kram perut sebagai salah satu tanda akan mulai masa menstruasi. Namun, tak selamanya kram perut sebagai tanda menstruasi. Bisa juga ini gejala dari kehamilan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jadi, jika menstruasi terlambat dan Anda mengalami kram perut, bisa jadi ini adalah kram pada kehamilan. Sebenarnya, kram pada kehamilan dan kram perut karena menstrusi tidak sama. Ada sedikit perbedaan antara keduanya. Namun, tidak mudah untuk menemukan perbedaan ini karena dalam kedua kasus, perut mengalami gerakan kram.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Artikel lain:
Kontraksi saat Hamil dan Kram Perut, Ini Kaitannya
7 Makanan Pencegah Kram Saat Hamil
6 Makanan yang Ampuh Usir Kram Perut saat Haid
Kesemutan, Kebas, dan Kram Pertanda Gangguan di Saraf Tepi
Kram pada kehamilan terjadi di awal trimester pertama ketika siklus menstruasi telah berakhir dan menandakan adanya proses pertumbuhan embrio di dalam rahim. Dengan demikian, kram bisa menjadi gejala pertama kehamilan.
Jika seorang wanita sedang merencanakan hamil, jangan berkecil hati jika mengalami kram perut. Bisa jadi ini tanda dimulainya masa kehamilan. Berikut adalah beberapa fakta yang berkaitan dengan kram pada kehamilan, yang dilansir dari laman Boldsky.
#Kram akibat implan
Kram perut pada saat kehamilan biasanya terjadi karena adanya prose implan embrio, menempelnya sel telur yang telah dibuahi ke dinding rahim. Hal ini terjadi sekitar 12-14 hari setelah sel telur dibuahi sehingga menimbulkan bercak darah seperti awal masa menstruasi.
Ilustrasi hamil bermasalah. shutterstock.com
#Kram tanpa darah
Wanita mengalami kram perut tapi tidak ada darah.
#Cairan putih
Bukan darah, keluarnya cairan putih, terkadang ada noda darah.
#Kembung dan mual
Wanita yang mengalami kram perut di masa kehamilan akan merasa kembung dan mual. Anda mungkin kehilangan nafsu makan.
#Kram yang sangat nyeri
Hal ini biasanya sulit untuk membedakan antara kram pada kehamilan dan kram masa menstruasi. Namun, kram kehamilan jauh lebih berat.
#Potensi kehamilan ektopik
Jika wanita tidak mengalami haid disertai dengan kram yang sangat nyeri, ada kemungkinan mengalami kehamilan ektopik. Jadi, jika sudah mengetahui hamil, segera USG untuk mengetahui posisi kantung embrio, apakah di dalam rahim atau di luar rahim.
Sebaiknya, ketika mengalami kram perut, segera konsultasikan dengan dokter. Kram yang terjadi lebih dari delapan kali dalam satu jam atau empat kali dalam 20 menit pada usia kehamilan memasuki 20 minggu merupakan tanda potensi melahirkan secara prematur. Wanita hamil yang mengalami kram pada malam harinya disarankan tidur dengan posisi mengahadap ke kiri atau posisi kaki sedikit ditinggikan.