Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Para orang tua yang mengantarkan anaknya menjalani hari pertama sekolah di SD Negeri Lengkong Karya, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan terpaksa hanya bisa mengantar dari di balik tembok tinggi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebuah tembok tinggi, kira-kira hampir tiga meter menutup gerbang sekolah dan sebagian lingkungan sekolah. Hanya tersisa celah selebar satu meter, untuk akses keluar masuk sekolah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Adalah Hardi, orang yang disebut sebagai pemilik lahan yang letaknya perssi di depan sekolah yang membangun tembok tinggi dan menutup gerbang SD Negeri Lengkong Karya, Serpong Utara. Hardi membangun tembok Sabtu, 15 Juli 2023, pekan lalu.
"Ditutup Sabtu kemarin," kata Mansur, yang sehari-hari menjadi satpam di sekolah tersebut saat ditemui Tempo, Ahad, 16 Juli 2023.
Mengapa pemilik lahan membangun tembok dan menutup akses ke SD Negeri Lengkong Karya?
Menurut Mansur, permasalahan lahan ini sudah berlangsung sejak 8 tahun lalu atau tahun 2015. Saat itu, Pemerintah Kota Tangerang Selatan sudah berjanji untuk membeli lahan sebagai akses menuju sekolah.
Hardi sebagai pemilik lahan sudah memberi kesempatan kepada pihak sekolah dan Pemkot Tangsel untuk segera menyelesaikan urusan jual-beli lahan tersebut.
"Dari tahun 2015, cuma memang belum pernah ada kepastian," ujar Mansur.
Sebagai penjaga keamanan sekolah, Mansur juga tak bisa berbuat apa-apa saat Hardi membangun tembok."Karena itu memang lahannya pemilik tanah. Tapi itu diberikan akses jalan," ujarnya.
Menurut Mansur, luas lahan milik Hardi yang ada di sekitar SD Negeri Lengkong Karya kurang lebih ada sekitar 1.600 meter persegi. Ia mengatakan, bila dalam waktu dekat Pemkot Tangsel tidak memberikan kepastian, Hardi akan menutup total akses masuk ke sekolah.
Informasi yang sama juga Supriadi, warga yang menjadi orang kepercayaan Hardi, pemilik lahan kosong di depan SD Negeri itu.
Pemilik lahan akan menutup total akses masuk ke sekolah
Supriadi mengatakan Hardi, berencana menutup total akses jalan menuju SD Negeri Lengkong Karya. Bila hal itu dilakukan, guru maupun murid SD itu tidak bisa keluar masuk sekolah. Dari pantauan Tempo, akses menuju sekolah itu hanya melalui lahan milik Hardi tersebut.
Dia mengatakan pihak sekolah menggunakan lahan milik Hardi sebagai jalan akses tanpa membeli tanah tersebut.
Menurut Supriadi, Pemerintah Kota Tangerang Selatan hanya memberikan janji akan membayar lahan tersebut. Hardi, sebagai pemilik tanah pun kesal karena janji itu tak kunjung direalisasikan.
Suasana orang tua peserta didik baru di SDN Lengkong Karya, Serpong, Tangerang Selatan, Senin 17 Juli 2023. Akses jalan sekolah ini dihadang pagar tembok beton buntut ganti rugi tanah milik warga setempat yang belum juga dituntaskan pemerintah kota setempat. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
"Tujuan yang punya tanah ini nembok supaya cepet dibayar, karena kan ini udah lama dari 2015. Terus Lebaran kemarin juga udah dikasih waktu 2 bulan, diem aja. Pihak sekolah juga tau bahwa ini akan dipager" ujarnya saat dijumpai di lokasi, Ahad,16 Juli 2023.
Selain dijadikan akses SD Negeri Lengkong Karya, Supriadi mengatakan Pemkot Tangsel juga menggunakan sebagian lahan milik Hardi untuk membuat akses jalan lingkungan permanen dari beton. Sebagian lahan yang digunakan sebagai jalan beton itu, diakui Supriadi sebagai miliknya.
"Jadi bukan hanya akses ke sekolah ini, akses jalan beton itu juga sama, sebagiannya punya bapak," kata dia.
Wali Kota Tangsel janji akan segera membeli lahan di depan sekolah
Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie memberi jaminan akan segera membeli lahan di depan SDN Lengkong Karya, Serpong, Tangerang Selatan. Ia mengatakan bahwa Pemkot Tangsel memang mau membeli lahan itu sejak lama. SD Negeri Lengkong Karya letaknya hanya sekitar 1 kilometer dari rumah Benyamin.
"Itu kan jalan akses memang mau kami beli," kata Benyamin lewat sambungan telepon, Senin 17 Juli 2023.
Benyamin mengatakan pembelian lahan tersebut terkendala masalah alokasi anggaran. Ia mengatakan bahwa anggaran pembelian lahan depan SD Negeri Lengkong Karya itu sudah dialokasikan. "Sudah dialokasikan tapi digeser dulu memang untuk yang lain."
Benyamin menjanjikan pengadaan lahan untuk akses jalan SDN Lengkong Karya akan segera dianggarkan kembali. Banyamin yang sebelumnya menjabat Wakil Wali Kota di era Wali Kota Airin Rachmi Diany itu menunjuk ke anggaran perubahan. "Di anggaran perubahan ini akan kami bayar untuk jalan akses sekolah," ujarnya.
Gerbang masuk SDN Lengkong Karya, Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan ditutup tembok beton, Minggu 16 Juli 2023. (Tempo/Muhammad Iqbal)
Janji lewat anggaran perubahan juga telah sampai ke Kepala SDN Lengkong Karya Neneng Herdiani. Ditemui di sela-sela hari pertama masuk sekolah hari ini, Neneng mengatakan sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan soal kebutuhan pembebasan lahan itu.
Neneng mengatakan masalah lahan depan sekolah itu sudah ia ketahui sejak ia pertama kali ditugaskan ke sekolah itu sekitar setahun lalu. "Pas saya masuk juga sudah ada reaksi dari pemilik tanah karena katanya sebelumnya sudah dijanjikan dari kepala sekolah yang dulu," kata Neneng.
Dia menuturkan, pemilik lahan telah menuntut pembebasan lahan sejak 2015. Pejabat dari Dinas Pendidikan pun disebutnya sudah pernah datang ke lahan depan SD Negeri Lengkong Karya, tapi keterangan yang didapat baru sebatas 'perlu proses'.
Kabar terbaru yang diperoleh Neneng sama seperti yang diungkap Wali Kota, "Akan ada di anggaran perubahan, itu kan sekitar November nanti."