Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Kronologi Temuan Mayat Bapak-Anak Membusuk di dalam Rumah di Koja: Pintu Didobrak, Istri di Sofa

Rumah di Koja ini terdiri dari dua lantai. Temuan mayat bapak-anak sudah membusuk sedangkan kondisi ibu-anak sangat kurus.

30 Oktober 2023 | 04.50 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Rumah HR, seorang pria berusia 50 tahun yang ditemukan tewas bersama balitanya, AQ, yang berusia 2 tahun, di Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara. Di dalam rumah tersebut, warga menemukan jasad HR dan AQ pada Sabtu (28/10) usai sebelumnya tercium bau busuk dari dalam rumah. TEMPO/Savero Aristia Wienanto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Temuan mayat bapak-anak yang sudah membusuk di dalam rumah menggegerkan Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara. Warga setempat menemukan keduanya, dan menyelamatkan dua lainnya yakni ibu-anak, pada Sabtu, 28 Oktober 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mayat bapak-anak itu diketahui adalah Hamka Rusdi (50 tahun) dan Abid Qushayyi (2 tahun). Rumah keluarga ini tepatnya berlokasi di Jalan Balai Rakyat V, Nomor 12, RT 006/03.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Temuan berawal dari warga setempat terganggu bau tak sedap di lingkungan sekitar rumah itu. Tak menemukan bangkai hewan, belakangan mereka mengungkap bau busuk berasal dari dalam rumah Hamka.

Rumah itu mulai dari teras hingga pintu masuk ke dalam rumah berpusat di lantai dua, sedangkan lantai satu hanya untuk garasi atau car port. Sebuah mobil ada di sana. Kondisinya sangat berdebu.

Bambang, warga setempat, membeberkan kronologi temuan mayat bapak-anak yang sudah membusuk itu ketika ditemui di rumahnya, Minggu 29 Oktober 2023. Menurutnya, temuan yang berlanjut evakuasi melibatkan seluruhnya lima orang termasuk dirinya. 

"Lima orang. Cuma yang naik ke lantai dua rumah itu nggak sampai 5 orang ya karena baunya sudah menyengat," kata Bambang.

Menurut Bambang, tiga orang kemudian menunggu di bawah. Hanya dirinya yang menemani seorang anggota Bintara Pembina Desa (Babinsa) dari Kelurahan Tugu Selatan naik ke lantai dua. "Karena kan dari Babinsa ini minta ada saksi," katanya. 

Setelah tiba di lantai dua, Bambang mengisahkan, dirinya bersama seorang anggota Babinsa itu mengetuk pintu beberapa kali tetapi tak ada jawaban. Tak lama, melalui celah di jendela, mereka sekilas melihat ada jenazah sebagai sumber bau.

Setelah diketuk-ketuk kembali tak ada yang membukakan, keduanya kemudian memutuskan mendobrak pintu itu. Begitu terbuka, Bambang terkejut melihat istri Hamzah sedang duduk saja di sofa ruang tamu. Badannya sangat kurus. 

"Nggak tahu, nggak makan atau apa. Seperti mayat hidup. Saya sampai nyebut astagfirullahalazim," kata Bambang. 

Bambang menjelaskan bahwa dirinya langsung mengecek dapur dan menemukan jasad Hamzah dalam posisi telungkup. Untuk memastikan kondisi kedua anak Hamzah, jelas Bambang, ia melihat ke kamar tidur dan mendapati anak pertama Hamzah masih hidup dan anak kedua sudah meninggal. 

Kondisi jasad anak bungsu juga sudah membusuk. "Yang pertama masih hidup, cuma kondisinya juga sudah kurus," tuturnya. 

Polisi telah melakukan pemeriksaan di dalam rumah itu pada Minggu. Tim INAFIS Polda Metro Jaya mengajak serta Ketua RT setempat, Jumadi, dalam pemeriksaan. Belum ada keterangan setelahnya.

Savero Aristia Wienanto

Savero Aristia Wienanto

Bergabung dengan Tempo sejak 2023, alumnus Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada ini menaruh minat dalam kajian hak asasi manusia, filsafat Barat, dan biologi evolusioner.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus