MANUSIA berjubah putih yang bertopeng kuncung menutup kepala dikhawatirkan akan gentanyangan lagi menyerang warga kulit hitam. Biji mata yang melotot dari lubang mata topeng itu bisa dipastikan siap merajam buronannya, kaum hitam. Ketika negro Amerika naik darah -- karena seorang hitam dibantai oleh empat polisi kulit putih di Los Angeles -- kelompok antikulit hitam kembali beringas. Kelompok kulit putih yang ganas ini dijuluki teroris Ku Klux Klan (KKK). Sepuluh tahun lalu anggotanya diperkirakan berjumlah 10 ribu orang. Namun, menurut perkiraan, jumlah mereka sebenarnya 100 ribu, tersebar di seantero Amerika Serikat. Kendati kiprahnya sudah tidak terdengar lagi, pendukung KKK masih berkumpul. Sejarah Ku Klux Klan dimulai dengan persekutuan enam orang veteran tentara Konfederasi -- pihak Selatan dalam perang pembebasan budak belian pada zaman Presiden Abraham Lincoln -- di Pulaski, Tennessee, sehari menjelang perayaan Natal 1865. Kata Yunani kyklos, yang berarti lingkaran, mengilhami nama kelompok ini. Tambahan kata klan diambil dari bahasa Scotlandia. Tujuan Klan itu pada awalnya menegakkan supremasi warga kulit putih, ketika orang hitam mulai beranakpinak di Amerika Selatan. Dalam perkembangannya Klan menggencet warga kulit hitam dengan sadis dengan segala cara sampai ke pembunuhan. Mereka biasanya bergerak tengah malam dengan baju seragam jubah putih berkerudung kepala -- topeng berkuncung dengan dua lobang mata. Buruan mereka tak hanya warga kulit hitam. Si kulit putih yang dianggap melindungi orang-orang negro juga merupakan sasaran kekejaman KKK. Nathan Bedford Forrest, seorang jenderal dari veteran Konfederasi, adalah pemimpin besar Klan yang pertama. Dikenal sebagai Grand Wizard. Jenderal yang dipercayai seorang militer jenius ini tercatat sangat kejam terhadap warga kulit hitam. Dalam sebuah catatan perang -- peristiwa Pembantaian di Ft. Pillow, Tennessee, pada April 1864 -- prajuritnya membantai lebih dari 300 budak negro termasuk wanita dan anak-anak. Di sisi lain, Forrest yang otodidak ini ternyata kaya karena pedagangan budak negro. Forrest adalah petani kapas yang berhasil di kawasan Mississipi ketika perang sudah berlalu. Sebagi prajurit, ia memang dikenal sering memimpin organisasi rahasia. Entah kenapa pada tahun 1869, Wizard Forrest membubarkan Klan secara resmi. Padahal di tahun-tahun itu kekuatan organisasi itu sedang mencapai puncaknya. Khususnya di kawasan kulit putih di North Carolina, Tennessee, dan Georgia. Keputusan Forrest menyebabkan kericuhan Klan, baik di tingkat pusat maupun daerah. Kekuatan di daerah bergolak tak bersedia membubarkan diri. Tahun 1915 di Stone Mountain, Georgia, KKK tegak lagi. Salib yang menyala dipakai sebagai simbol organisasi yang lahir kembali itu. Jubah maupun topeng tetap dipertahankan. Kualitas kekejamannya meningkat. Kebangkitan Klan model baru ini ditentang banyak kalangan. Tahun 1930 anggota Klan tak lebih dari 30 ribu dan di tahun 1944 pemerintah federal membubarkan Klan karena terbukti tidak menyetor pajak sekitar 500 ribu dolar ke kas pemerintah. Selama hampir 20 tahun kemudian kegiatan kelompok itu seakan tenggelam. Mereka memang muncul secara kecil-kecilan ketika Perang Dunia II selesai. Tahun 1949, misalnya. Enam grup KKK dari negara bagian Selatan berkumpul di Montgomery, Alabama. Mereka membentuk organisasi nasional. Kegiatannya masih sama dengan yang dulu-dulu. Tahun 1952 tercatat lebih dari 60 anggotanya dihukum karena melakukan penyanderaan. Kekuatan mereka menjadi lebih kuat ketika ada beberapa grup beruang memberikan dukungan terselubung. Tahun 1960-an Klan bergolak lagi karena di wilayah Selatan bangkit kesadaran menuntut hak buruh. KKK, yang berpihak pada kelompok berduit, memburu para pejuang hak buruh terutama yang negro. Presiden Lyndon B. Johnson, dalam pidato di televisi pada waktu itu, mencela salah satu kebrutalan mereka. Pemimpin Klan dan empat pengikutnya ditahan sehubungan dengan pembunuhan yang mereka lakukan terhadap seorang wanita kulit putih yang aktif memperjuangkan hak-hak sipil kaum buruh. Desakan pemerintah membuat Klan yang terpecahpecah itu bisa disatukan. Mereka sepakat membentuk Perserikatan Klan Amerika. Robert M. Shelton, seorang bekas buruh pabrik karet yang bertampang burung rajawali, dipilih sebagai pimpinan tertinggi. Pasukan keamanan Shelton konon ribuan jumlahnya dan yang tersebar di Alabama. Kemenangan orang kulit hitam dalam mendapatkan hak-hak mereka di berbagai lapangan membuat berang warga kulit putih. Kaum rasialis putih yang tak puas berbondong-bondong bergabung ke KKK dan mendukung Shelton. Sumbangan ke kocek Klan mengucur dalam bentuk uang, mobil-mobil Continental dan Cadillac, sampai pesawat terbang. Teror besar dimulai lagi. Tercatat tiga pejuang hak-hak sipil dibunuh Klan di Neshoba County, Missouri. Di Birmingham sebuah gereja dibom KKK. Sementara itu, keanggotaan Klan meningkat menjadi 17 ribu orang pada tahun 1967. Namun sepuluh tahun kemudian, menurut catatan FBI, anggota yang aktif tak lebih dari 1.500. Seiring dengan kemajuan zaman, tampak pula gejala baru dalam tata organisasi Klan. Pertegangan tahun 1970-an gerombolan bertopeng itu mulai merasa memerlukan seorang pemimpin yang bukan hanya pandai berkelahi atau berpidato tapi bisa membakar semangat. Ada beberapa tipe pemimpin seperti itu yang menonjol di antara kelompok Klan. David Ernest Duke, kini 41 tahun, misalnya. Lulusan Lousiana State University ini dikenal sangat luwes. Jubah Klan jarang dikenakannya. Topeng malah tak pernah disentuhnya. Sedangkan anggotanya melukiskan Duke, sebagai orang yang "bijak, tampan dan seksi". Tapi tegas, Duke menyebut dirinya antihitam. Dalam merekrut anggotanya, Duke juga luwes. Pendaftaran anggota lewat surat juga diterima. Untuk mencegah para pendatang gelap dari Meksiko, misalnya, Wizard Duke membentuk semacam patroli perbatasan. Penerbitan buku seputar kejayaan Hitler dan Nazi digalakkan. Tokoh ini memang sangat dikaguminya. Dengan kepandaiannya mengatur organisasi, Duke berhasil menghimpun anggotanya menjadi sekitar 3 ribu. Keberhasilannya itu menyebabkan kecemburuan di antara para petinggi Klan. Bill Wilkinson, salah satu anak buah Duke, segera memisahkan diri. Bill membentuk "Kerajaan Bayangan". Namun, hasil magang Bill di tempat Duke membuahkan hasil. Dibekali pengetahuannya membaca sandi yang didapatnya ketika bekerja di sebuah kapal selam nuklir, ia menjadi tokoh Klan yang paling berbahaya. Namanya mencuat sejak 1976, ketika merecoki Jimmy Carter di sebuah Gereja Baptis Kota Plains. Bersama dua Klan lainnya, Bill berhasil mendekati tempat duduk calon presiden itu. Di luar gereja, hampir seratus anak buahnya mengepung gereja. Mereka sengaja datang untuk memprotes politik Carter yang memberi angin kepada orang kulit berwarna. Usai ibadah gereja, Bill dan temannya mengenakan jubah Klan kemudian berkeliling lapangan dengan gagahnya. Saksi mata terkesiap termasuk pers yang meliput kejadian tersebut. Sebuah kejadian lain pada tahun 1979 cukup mendebarkan. Pada bulan Mei, tahun itu, sekitar 50 sampai 75 orang negro berbaris di jalan raya Kota Decatur, Alabama. Mereka memprotes tuduhan pemerkosaan yang dilakukan seorang kulit hitam. Namun, sekitar 100 lelaki berjubah sudah menghadang di ujung jalan. Kapak, pentung, dan pipapipa besi diacung-acungkan ke arah barisan negro itu. Perkelahian pun tak terhindarkan. Ada pula suara letusan senjata. Kedua pihak babak belur, meski tak ada korban tewas. Sementara itu, pihak keamanan tidak bisa bertindak banyak. Dalam tahun ini pula kecemburuan antaranggota Klan meruncing. Perang antarKlan konon sering terjadi. Sedikitnya lima orang tewas dalam baku tembak antara sesama anggota itu. Di masa kini Klan terbagi dalam tiga kelompok utama, "Kerajaan Bayangan Para Kesatria Ku Klux Klan", "Perserikatan Klan Amerika", dan "Para Kesatria Ku Klux Klan". Ketiga gembongnya selalu berselisih memperebutkan wilayah, anggota, maupun rezeki. Banyak berita yang simpang siur tentang bentuk kegiatan mereka. Klan konon mempersenjatai diri dan menyelenggarakan latihan perang. Bahkan wanita, dan penganut Katolik diterima menjadi anggota. Ini sebuah kebijaksanaan baru yang melenceng dari ketentuan para pendiri mereka -- hanya pria dan penganut Kristen yang bisa menjadi KKK. Kegiatan-kegiatan Klan di masa kini sangat mengada-ada namun sangat mengusik masyarakat. Misalnya, menembak seorang negro yang sedang memasuki bar, memberondong dengan senapan semi otomatis rumah warga kulit hitam atau pasangan campuran, menghardik pelayan bar kulit putih yang sedang melayani negro, sampai menganiaya wanita kulit putih yang bergaul dengan hitam. Pemerintah tampaknya juga sulit membangun ramburambu bagi Klan. Peraturan bagaikan timbul tenggelam. Di kalangan militer konon Klan sudah menyusup baik di basis tentara maupun di kapal-kapal. Di lapangan politik juga demikian. Beberapa tokoh kunci pemerintah dikabarkan menjadi pendukung atau "pengikut rahasia"
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini