Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Guru Besar Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Franz Magnis-Suseno, meragukan seruan Aksi Bela Palestina yang menggema dari berbagai aksi di kota-kota di dunia bakal memberi efek besar di Gaza. Dia menyebut faktor lain yang lebih diperhitungkan untuk bisa meredakan konflik Israel-Palestina yang sedang terjadi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seperti diketahui, aksi bertajuk 'Bela Palestina' atau yang serupa dengannya gencar dilakukan belakangan ini di sejumlah kota besar di dunia. Di Jakarta dan Bekasi saja diperkirakan menyedot jutaan manusia terlibat di dalamnya turun ke jalan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Memang sangat perlu kita mendukung supaya akhirnya Palestina mendapat kemerdekaan," kata Franz saat ditemui usai sebuah acara diskusi di Jakarta, Selasa 14 November 2023.
Namun, profesor filsafat itu juga meragukan adanya dampak langsung yang dihasilkan dari berbagai demonstrasi tersebut. Apalagi yang dilakukan di Indonesia. "Paling-paling untuk semangat di sini," katanya.
Menurut rohaniawan juga budayawan itu, sederet unjuk rasa itu tak membawa pengaruh banyak bagi perdamaian antara Israel dan Palestina. Dia menyebut hanya kekuatan besar dan dorongan internasional yang bisa memberi dampak langsung.
Franz menunjuk kekuatan negara-negara Arab, Amerika Serikat, maupun kekuasaan-kekuasaan besar lain yang bisa memperngaruhi Israel dan Palestina. "(Demonstrasi) tidak mempengaruhi sama sekali," ucapnya.
Lebih lanjut, pastor kelahiran Jerman yang berwarga negara Indonesia itu juga menyangsikan dukungan yang sebatas ucapan untuk membela Palestina. "Kita Indonesia hanya bilang dukung Palestina, tapi saya ragukan akan banyak berefek," tuturnya.