Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bekasi - Kapasitas instalasi gawat darurat (IGD) di RSUD Kota Bekasi ditambah dengan pembukaan tenda-tenda darurat di halaman rumah sakit itu. Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan penambahan kapasitas IGD dilakukan menyusul terjadinya lonjakan pasien Covid-19 yang dirujuk ke rumah sakit pelat merah itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Parkiran di halaman ditutup, dipindahkan ke lapangan alun-alun, parkiran mobil dokter dan jajaran direksi rumah sakit diarahkan ke halaman masjid Al-Barkah," kata Rahmat Effendi di Bekasi, Sabtu, 26 Juni 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Halaman rumah sakit kini dimanfaatkan sebagai perluasan layanan IGD yang semula hanya 30 tempat tidur di tenda darurat. Sebelumnya, RSUD Bekasi juga memanfaatkan lorong rumah sakit sebagai tempat tambahan tenda IGD.
Setelah viral pasien IGD RSUD Bekasi terpaksa terbaring di jalanan karena tak tertampung di tenda, bantuan tenda dan velbed terus berdatangan dari Kementerian Sosial dan Polri. Dalam video yang viral itu, seorang pasien juga harus diperiksa di atas mobil pikap (pick up) karena tak ada tempat lain.
Rahmat Effendi mengatakan, RSUD dr. Chasbullah Abdulmajid, Kota Bekasi, tidak hanya melayani warga beridentitas Kota Bekasi. Rahmat menyebut, 30 persen pasien berasal dari luar daerahnya. Artinya, menurut dia, jika tidak ada penambahan kapasitas tempat tidur, maka persoalan tempat tidur tidak akan selesai.
Selanjutnya Wali Kota Bekasi berusaha terus menambah kapasitas RSUD Bekasi karena RS swasta sudah full
"Karena orang ini sudah dari puskesmas, sudah mendapatkan kesulitan, RS swasta juga sudah full, sehingga mereka mencari yang mudah, ya yang mudah itu ke rujukan utama di RSUD Chasbullah ini," ucap Rahmat Effendi.
Wakli Kota Bekasi belum menghitung kapastitas terbaru IGD tenda. Tapi, jika masih kurang, pihaknya menyiapkan lahan parkir di halaman belakang, tapi secara bertahap.
Seorang pasien menjalani perawatan di tenda darurat yang dijadikan ruang IGD (Instalasi Gawat Darurat) di RSUD dr Chasbullah Abdulmajid Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat, 25 Juni 2021. Pemerintah Kota Bekasi melalui RSUD Bekasi memindahkan ruang IGD ke tenda darurat karena keterbatasan tempat. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Direktur Utama RSUD Kota Bekasi Kusnanto Saidi mengatakan, IGD sebagai layanan triase, yaitu untuk mengidentifikasi pasien Covid-19 dan non Covid-19. Karena itu, pasien yang baru masuk menunggu lebih dulu hasil tes PCR.
"Setelah keluar hasilnya, baru dipindahkan ke ruang perawatan," kata Kusnanto.
Pengelola RSUD Kota Bekasi sudah menambah cukup banyak tempat tidur isolasi untuk lonjakan kasus Covid-19 di wilayahnya. Semula, kapasitasnya 265, kemudian ruang IGD dijadikan ruang isolasi dengan kapasitas 100 tempat tidur. Ini masih ditambah 45 bed di lantai satu, dan disiapkan lagi di gedung E.
#Cucitangan
#Pakaimasker
#Jagajarak
ADI WARSONO
Baca juga: Viral Pasien Diperiksa di Pick Up, IGD RSUD Kota Bekasi Overload