Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Mahkamah Agung Gelar Pemilihan Ketua, Syarifuddin: Siapapun yang Terpilih Harus Didukung dan Dihormati

Mahkamah Agung menggelar pemilihan ketua baru hari ini untuk menggantikan Muhammad Syarifuddin yang akan pensiun.

16 Oktober 2024 | 11.21 WIB

Ketua Mahkamah Agung Muhammad Syarifuddin, saat Sidang Istimewa Laporan Tahunan Mahkamah Agung di Gedung Mahkamah Agung, Jakarta, 22 Februari 2022. Sidang Istimewa Laporan Tahunan ini terbuka untuk umum ini akan dilaksanakan secara hybrid dan disiarkan secara langsung melalui kanal youtube Mahkamah Agung. Foto : Mahkamah Agung
Perbesar
Ketua Mahkamah Agung Muhammad Syarifuddin, saat Sidang Istimewa Laporan Tahunan Mahkamah Agung di Gedung Mahkamah Agung, Jakarta, 22 Februari 2022. Sidang Istimewa Laporan Tahunan ini terbuka untuk umum ini akan dilaksanakan secara hybrid dan disiarkan secara langsung melalui kanal youtube Mahkamah Agung. Foto : Mahkamah Agung

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Mahkamah Agung (MA) menggelar pemilihan ketua pada hari ini. Ketua MA saat ini, Muhammad Syarifuddin, akan mengakhiri masa jabatannya pada 1 November 2024 karena pensiun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Pemilihan Ketua Mahkamah Agung diselenggarakan lewat mekanisme sidang paripurna oleh para hakim agung. Sidang dipimpin oleh Syarifuddin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Sidang paripurna khusus MA RI dengan agenda tunggal pemilihan Ketua MA pada hari ini, 16 Oktober 2024 dinyatakan terbuka untuk umum," kata Syarifuddin saat membuka sidang, dikutip dari YouTube Mahkamah Agung, Rabu, 16 Oktober 2024.

Kendati sidang terbuka untuk umum, namun awak media tidak diperkenankan memasuki ruang persidangan. Awak media pun memantau jalannya sidang lewat live streaming yang disediakan Mahkamah Agung.

Syarifuddin melanjutkan, proses pemilihan ini bukan hanya sekadar tradisi di lingkungan MA. Tapi juga menjadi simbol demokrasi terhadap pergantian ketua dan wakil ketua.

Oleh karena itu, ia menilai, warga MA memiliki tanggung jawab untuk menyukseskan proses demokrasi. Sehingga mampu melahirkan seorang pemimpin bagi MA yang memiliki legitimasi pada saat mengemban tugas dan jabatannya.

"Namun demikian, perlu saya ingatkan kembali bahwa jabatan apapun yang kita emban sifatnya hanya sementara," beber Syarifuddin.

Menurutnya, jauh lebih penting adalah jalinan persaudaraan yang harus tetap terjaga dengan baik. "Sehingga siapapun yang terpilih nanti sebagai ketua MA adalah bagian dari keluarga kita yang harus kita dukung dan hormati bersama," tutur Syarifuddin.

Amelia Rahima Sari

Alumnus Antropologi Universitas Airlangga ini mengawali karire jurnalistik di Tempo sejak 2021 lewat program magang plus selama setahun. Amel, begitu ia disapa, kembali ke Tempo pada 2023 sebagai reporter. Pernah meliput isu ekonomi bisnis, politik, dan kini tengah menjadi awak redaksi hukum kriminal. Ia menjadi juara 1 lomba menulis artikel antropologi Universitas Udayana pada 2020. Artikel yang menjuarai ajang tersebut lalu terbit di buku "Rekam Jejak Budaya Rempah di Nusantara".

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus