Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Berita Tempo Plus

Makin Runcing Perajin Canting

Suara logam beradu terdengar nyaring bersahutan dari sebuah rumah di tengah Desa Landungsari, Pekalongan Timur, Kota Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa pertengahan September lalu. Di bengkel kecil beralas tanah, Miftahul Aziz menghantam cepat lempeng tembaga berwarna cokelat kemerahan di atas bantalan tongkat besi hingga membentuk canting dengan pucuk mencuat lurus. Di hadapannya, sang adik, Aminudin, menggosok satu per satu canting. Perlahan dia membengkokkan pucuk-pucuk canting. “Kalau terlalu keras ditekan, canting bisa patah atau mampet dan tak bisa dipakai,” kata Aminudin.

5 Oktober 2018 | 00.00 WIB

Khozazi Pengrajin canting saat melakukan proses pembakaran, di Desa Kuripan Lor,Pekalongan,Jawa Tengah,24 September 2018. -TEMPO/Fakhri Hermansyah
Perbesar
Khozazi Pengrajin canting saat melakukan proses pembakaran, di Desa Kuripan Lor,Pekalongan,Jawa Tengah,24 September 2018. -TEMPO/Fakhri Hermansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

AZIZ dan Aminudin adalah keluarga pembuat canting yang tersisa di Landungsari. Mereka mendapatkan pengetahuan membuat canting dari sang ayah, Khozazi. Meski usianya menginjak 78 tahun, Khozazi masih sigap memanggang dan menempa canting. Ia pun memperoleh ilmu membuat canting dari ayahnya, Ahmad Hasan. “Ini jadi seperti warisan keluarga untuk mempertahankan canting,” ucap Aziz.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus