Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Maling celana dalam

Ny. Misnah, warga desa Karangtengah, cilacap selama sebulan terus menerus kehilangan celana dalam dan kutang. ternyata yang mencuri suaminya dengan alasan atas anjuran dukun untuk memperbaiki nasib.

12 November 1988 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

NYONYA Misnah bingung. Pakaian dalamnya satu per satu raib. Kolong tempat tidur sudah dilongok. Tak ada nyantol di sana. Tempat cucian sudah diobrak-abrik. Tak ada ketlingsut. Anehnya, kehilangan itu sudah terus-menerus, paling tidak dalam sebulan. Padahal, barang yang hilang itu tergolong sudah bekas pakai. Untuk dijual lagi, rasana mustahil. "Malah ada BH yang talinya sudah putus ikut juga amblas," kata perempuan berkulit kuning dan bertubuh ramping ini. Mau lapor ke polisi, dia ogah.. "Saya malu," kata penduduk Desa Karangtengah, Cilacap, Jawa Tengah itu. Tapi karena persediaan celana dalam dan BH-nya tinggal dua, dan kehilangan misterius itu perlu dituntaskan, Nyonya Misnah melaporkan juga persoalan itu. Ia pergi mengadu ke Ketua RT akhir September lalu. Hasilnya lebih aneh lagi. Ketua RT di sana menyarankan agar persoalan diteruskan saja ke dukun. "Siapa tahu, yang mencuri itu setan," kata Suwarto, pamong desa itu. Maka, pergilah Misnah ke dukun yang satu-satunya di sana. Dukun dengan sopan menampik permintaan Misnah untuk meramal siapa pencuri itu. Maklumlah, ia dukun peramal KSOB. Karena pengaduan buntu, Misnah lalu menemui suaminya, yang bekerja sebagai tukang batu di Cilacap. Darsan, suami Misnah itu, sekali-sekali memang pulang ke desanya. Lelaki ini malah rajin membawakan istrinya BH atau celana dalam yang baru. Jadi, Misnah sekalian ingin melaporkan bahwa pemberian suaminya itu raib setelah sekali dua dipakai. Ketika Misnah bertemu suaminya pertengahan Oktober lalu, ia sempat melotot heran. Di tas suaminya ditemukan sejumlah celana dalam dan BH. Ia langsung melabrak Darsan. Ia menuduh suaminya itu punya pacar baru. Darsan segera berkelit. Sempat terjadi ketegangan. Untunglah, Misnah mau diajak berbicara baik-baik. Darsan mengaku, ia pernah datang ke dukun yang tak mau ia sebutkan namanya. Sang dukun ini memberi saran, kalau ingin memperbaiki nasib, curilah celana dalam dan BH wanita sampai berjumlah 11 biji. Barang yang dicuri benar-benar barang bekas. Setelah terkumpul, "barang" itu akan dijadikan jimat, dimantrai, dan harus dipakai Darsan. Dijamin apa yang dikerjakan Darsan akan cepat membuahkan hasil. Darsan sendiri berniat berdagang. Celakanya, sampai dipergoki istrinya itu, ia baru mengumpulkan 9 celana dalam dan 6 BH. Mendengar cerita itu, Misnah spontan teringat barang-barangnya yang hilang. "Lha, kok persis dengan jumlah celana dalam dan BH saya yang hilang," ujar Misnah. Kali ini Darsan tersenyum kecut. "Tentu saja begitu. Wong, saya mencurinya di rumah, kok," katanya. "Saya ambil diam-diam sewaktu saya mudik."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus