Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Mario Dandy Tiru Aksi Selebrasi "Siuu" Ronaldo, Ternyata Ini Artinya

Mario Dandy meniru aksi selebrasi "siuu" ala Cristiano Ronaldo dalam video penganiyaan yang beredar di media sosial. Ternyata ini artinya.

26 Februari 2023 | 07.07 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Penyerang Juventus Cristiano Ronaldo, melakukan selebrasi setelah mencetak gol ke gawang Udinese dalam pertandingan Liga Italia di Stadion Allianz, Turin, 4 Januari 2021. Dua gol Ronaldo bawa Juventus hajar Udinese 4-1. REUTERS/Massimo Pinca

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tersangka Mario Dandy Satriyo melakukan aksi penganiayaan terhadap anak pengurus GP Ansor berinisial D terekam dalam video dan beredar di media sosial. Dalam aksinya tersebut, Mario sempat melakukan selebrasi "Siuu" milik pesepakbola Cristiano Ronaldo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Para penggemar sepak bola, pasti sangat familiar dengan selebrasi "Siuu"  Ronaldo. Selebrasi nyentrik Ronaldo ini memang viral dan diikuti oleh banyak atlet juga penggemarnya. Para penggemar juga kerap menunggu selebrasi khas pemain berjulukan CR7 tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selebrasi dalam sebuah olahraga dianggap sebagai wujud rasa syukur, sekaligus luapan kebahagiaan setelah berhasil membobol gawang lawan. Namun akan lain halnya jika selebrasi itu dilakukan setelah melakukan penganiayaan terhadap seorang anak.

Pemain sepak bola yang menjadi bagian timnas Portugal itu akan berlari ke sudut lapangan, melompat dan memutar, serta meneriakkan kata "Siuu". Lantas apa sebenarnya makna "Siuu" yang dilontarkan Ronaldo? Berikut penjelasannya:

Arti Siuu dalam Bahasa Spanyol

Selebrasi gol ala Ronaldo membuatnya melakukan gerakan berputar di udara seraya berseru "Si" sebelum mendarat. "Si" ternyata berasal dari bahasa Spanyol yang berarti "Ya". Seruan ini diucapkan Ronaldo sebagai ekspresi kegembiraannya setelah berhasil mencetak gol.

Setelah Ronaldo melompat dan mendarat, para suporter biasanya bergabung dengan sang penyerang untuk meneriakkan kata tersebut, menghasilkan suara menggelegar yang bergema di seluruh stadion. Selebrasi "Siuu" digadang-gadang menjadi satu-satunya perayaan gol terhebat milik Cristiano Ronaldo.

Di atas panggung, Ronaldo juga sempat berteriak "Siuu" pada seremoni Ballon d'Or 2014 setelah meraih penghargaan dan mengungguli Lionel Messi. Aksi Ronaldo lantas memicu tanggapan yang beragam sebagaimana banyak orang dibuat bingung oleh teriakannya itu.

Tidak banyak yang tahu persis kapan selebrasi khas Ronaldo itu bermula. Agar tak meninggalkan pertanyaan di tengah-tengah publik, pria berumur 34 tahun tersebut memberikan penjelasan soal perayaan golnya kala berbincang dengan kanal Youtube Soccer.com.

"Tapi itu alamiah, jujur saja. Setelahnya saya mulai melakukannya dan merasa bahwa saya disukai oleh fans, saat mereka melihat saya, mereka melakukan 'Siuu'," ungkap Ronaldo. "Wow, orang-orang mengingat Ronaldo karena 'Siuu', jadi saya terus melakukannya," katanya.

Selanjutnya: Polres Metro Jakarta Selatan...

Bermula dari kasus penganiayaan

Polres Metro Jakarta Selatan telah menetapkan Mario Dandy sebagai tersangka kekerasan dan dan juga penganiayaan terhadap D, anak pengurus GP Ansor.

Kapolres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Ade Ary mengatakan kekerasan ini terjadi pada Senin, 20 Februari 2023 pada pukul 20.30 WIB di di Kompleks Grand Permata, Kecamatan Pesanggrahan, Ulujami, Jakarta Selatan.

Kasus ini bermula ketika AGH, 15 tahun, pacar dari Mario bercerita tentang perilaku yang tidak mengenakan yang dilakukan D. Beberapa hari sebelumnya, Mario mencoba mengonfirmasinya, tapi tak direspons D.

Pada hari kejadian, AGH menghubungi korban dan memintanya datang dengan alasan ingin mengembalikan kartu pelajar milik korban. Namun, korban mengaku sedang di rumah temannya.

Selanjutnya, Mario bersama dengan saksi A dan saksi S mendatangi korban dan menghubungi korban untuk keluar. “Kemudian tersangka berkomunikasi dengan korban akhirnya korban keluar, mengarah ke sebelah rumah dari Bapak R dan Ibu N,” kata Ade.

Setelahnya, pelaku membawa korban ke belakang mobil Jeep Rubicon untuk mengonfirmasi perbuatan tidak baik yang dilakukannya pada saksi A. Aksi penganiayaan pun terjadi.

Akibat peristiwa itu, Mario harus menjadi tersangka dan mendekam di tahanan Polres Jakarta Selatan. Statusnya sebagai mahasiswa pun harus hilang setelah Universitas Prasetiya Mulya menyatakan telah memecatnya. 

ANDIKA DWI | MUTIA YUANTISYA

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus