Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Masalah Kontrol Pembangunan

Kemenangan Golkar mencapai 70-75 % kursi. masalah kontrol terhadap pelaksanaan pembangunan dan parti sipasi masyarakat menjadi bahan sorotan. pendapat ketua Bappenas tentang kontrol.

24 Juli 1971 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KELANDJUTAN berita kemenangan Golkar dalam Pemilihan Umum jang baru lewat masih terus. Minggu lalu kita telah mengikutinja dengan mengetengahkan masalah struktur baru Golkar. Djuga telah dikemukakan beberapa konsekwensi dari kemenangan tersebut dalam lembaga perwakilan rakjat dan Kabinet pada masa jang akan datang. Minggu ini masalah jang mulai menarik perhatian ialah masalah kontrol atau pengawasan terhadap pelaksanaan pembangunan, dan djuga masalah pengikutsertaan atau partisipasi rakjat dalam pelaksanaan itu, baik setjara langsung maupun tak langsung. Kemenangan Golkar, kurang-lebih menurut tjatatan terachir di DPR Pusat bakal mentjapai 70 s/d 75% kursi dan dibeberapa daerah tingkat 11 bahkan ada jang sampai diatas 90%, menimbulkan problim penting: Bagaimana nantinja parlemen jang penuh Golkar itu akan mengontrol pemerintah Glolkar setjara efektif? Bukankah suatu bentjana bagi pembangunan itu sendiri apabila karena sama-sama Golkar, maka para wakil rakjat dari kelompok Pohon Beringin hanja mengijakan sadja fihak eksekutif, termasuk mengijakan sadja kesalahan serta penjelewengan? Dalam suatu wawantjara baru-baru ini tokoh NU Subchan S.E. menjatakan rasa "tjemas" terhadap keadaan pembangunan ekonomi kelak, karena kemenangan formil Golkar di DPR bisa makin meniadakan unsur pengawasan atau kontrol (TEMPO, 17 Djuli, halaman 9). Kepada pers Belanda baru-baru ini Subchan bahkan djuga menjebutkan adanja teknokrat pemerintah jang ikut "tjemas" kan kemungkinan buruk itu ia tak menjebut siapa. Meskipun Subchan terkenal sebagai tokoh jang bersuara keras menghadapi Golkar baik sebelum dan sesudah Pemilu, aksentuasinja terhadap masalah kontrol nampaknja bisa diterima setjara hati terbuka dan dengan akal sehat. Dan ternjata bukan Subchan sadja jang sudah memikirkan soal itu, tapi djuga kalangan Golkar sendiri serta pedjabat-pedjabat tinggi sipil sertamiliter. Oleh sebab itu lah nomor ini laporan utama kita memusatkan perhatian pada soal penting itu: dengan kemenangar Golkar, bagaimana mekanisme kontrol jang baik bisa berlangsung untuk kelantjaran pembangunan dan modernisasi? Guna menghidangkan laporan itu, team TEMPO jang bekerdja minggu lalu (Toeti Kakiailatu, Salim Said, Zen Umar Purba, Fikri Djufri dan Goenawan Mohamad) bekerdja kembali buat nomor ini. Ditambah dengan Bur Rasuanto jang menuliskan laporan utama dihalaman-halaman berikut, wawantjara-wawantjara dilakukan kesegala fihak: baik dari Golkar, pedjabat sipil dan militer maupun beberapa ahli diluar pemerintahan. Jang lebih kami tampilkan disini ialah pendapat para teknokrat -- dan sudah tentu termasuk Prof. Widjojo Nitisastro. Di tengah kesibukannja jang luar biasa, Ketua BAPENAS ini, jang bersama para pembantu dan kawan-kawannja tak djarang bekerdja hingga larut, bukanlah orang jang termasuk sulit ditemui pers. Kerdjasamanja jang baik dengan pers bahkan bukup diakui, Deputy Ketua BAPPENAS Emil Salim djuga boleh di bilang "orang pers": ia salah satu kalamis MPO. Dengan hubungan dan keterbukaan semacam itu pers sebagai komunikator merasa mendapatkan banjak, dan dari situlah pers bisa berbuat untuk menjumbang satu peran dalam pembangunan ekonomi sekarang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus