Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Masih Megadi Pulau Dewata

Bali tetap menjadi basis kemenangan Megawati untuk pemilihan presiden 2009. Pluralisme dan keturunan Soekarno, dua faktor kekuatannya.

29 Oktober 2007 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poster itu tampak akrab. Wajah Megawati Soekarnoputri delapan tahun silam-ketika ia menjadi cover majalah Newsweek, edisi 21 Juni 1999. Pada dasarnya tertera kalimat They Want Me to Bring Them Hope. Menurut pengurus di kantor PDI Perjuangan di Denpasar, poster itu akan dicetak dalam jumlah besar dan disebarluaskan di berbagai pelosok Bali. "Ini pesan sekaligus bukti, Ibu Mega akan memimpin lagi," kata Ketua PDIP Bali, Cokorda Ratmadi.

Sejarah bakal berulang di Bali, dan Mega akan mampu "membawa harapan" bagi para pemilih. Yang terang, Cokorda yakin, Megawati bakal berjaya. Hasil survei memperlihatkan: jika hari-hari ini Bali menggelar pemilihan presiden, Megawati tetap akan muncul sebagai pemenang. Ketua Umum PDI Perjuangan itu masih meraup suara mayoritas, jauh menyalip rivalnya, Susilo Bambang Yudhoyono, juga kandidat lain seperti Sri Sultan Hamengku Buwono X, Wiranto, dan Jusuf Kalla.

Mega dan Bali memang susah dipisahkan. Pulau dengan mayoritas penduduk beragama Hindu itu dikenal sebagai basis tradisional kaum nasionalis pengagum Soekarno. Maklum, ibu Soekarno adalah perempuan Bali, dari Desa Liligundi, Singaraja, Kabupaten Buleleng.

Di kalangan orang tua seumur Ni Ketut Darmi, 55 tahun, pedagang di Denpasar, ketokohan Soekarno adalah kunci utama. Karena itu, anak Soekarno dianggap jaminan mutu. "Dulu ada Soekarno memimpin Orde Lama. Kini giliran Bu Mega, anaknya," ujarnya. Jika "faktor Soekarno" masih kuat di antara generasi tua, anak muda Bali tertarik kepada Mega karena alasan pluralisme yang ditawarkannya. Urusan keberagaman adalah harga mati bagi anak muda di pulau ini. "Orang Bali takut agama dijadikan komoditas politik. Di bawah Mega, itu tak terjadi," kata Budi Adnyana, warga Denpasar, 27 tahun.

Popularitas Megawati di Bali masih tinggi. Sosiolog Universitas Indonesia, Imam B. Prasodjo, melihat pemilih di Bali berbeda dibanding yang di Jakarta, Jawa Timur, atau Jawa Tengah. Menurut dia, warga Bali lebih mengutamakan figur ketimbang partai. Karena itu, agak sulit bagi jago lain menandingi Mega di Bali.

Dalam pemilu presiden 2004, misalnya, suara pasangan Megawati-Hasyim Muzadi masih mencapai 65 persen. Padahal, dalam pemilu legislatif, PDIP hanya meraih 45-60 persen suara di Bali-ini juga penurunan drastis dibanding Pemilu 1999, saat PDIP memerahkan Bali dengan 90 persen suara sekaligus menumbangkan dominasi Golkar selama 32 tahun. Duet Mega-Hasyim berjaya di delapan kabupaten dan satu kota madya di Bali. Meskipun khusus kota Denpasar dan Kabupaten Badung, Mega-Hasyim ditempel ketat pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla.

Pada 2009 nanti, harapan Mega lebih kuat di Bali mungkin bisa terwujud. Karena faktor signifikan yang menggiring orang memilih Yudhoyono-tokoh pintar dan tepercaya yang bisa meringankan beban ekonomi-rupanya pupus. Dalam pemilu 2004, Yudhoyono memang bisa mewakili indikator ini, namun sekarang tidak. "Sayangnya itu tak terwujud. Ekonomi tambah terpuruk, Yudhoyono kurang menggarap isu kebutuhan dasar. Apalagi selama pemerintahannya, banyak terjadi bencana," ujar Made Irawan, warga Kuta.

Mega tampaknya paham betul situasi itu. Jauh-jauh hari, dia sudah menghidupkan mesin politiknya di seluruh negeri. Ia rajin menyapa daerah, turun menambal kembali sokongan yang sempat jebol, menumbuhkan ranting-ranting dukungan baru. "Saya sekarang siap mengambil alih tahun 2009," ujarnya.


Calon Presiden Pilihan Rakyat Bali

Megawati44,9%Yudhoyono25,3%Hamengku Buwono X5,0%Wiranto 3,0%Jusuf Kalla 1,1%Lainnya 9,9%Belum tahu 10,8%

Popularitas Megawati dan Yudhoyono menurut Wilayah di Bali (%)

BulelengMega: 44,0 SBY: 19,2

BangliMega: 59,2 SBY: 8, 5

KlungkungMega: 51,1 SBY: 17,0

JembranaMega: 49,4SBY: 32,5

Karang AsemMega: 46,9 SBY: 34,5

GianyarMega: 44,2 SBY: 24,8

BadungMega: 38,7 SBY: 32,4

Kota DenpasarMega: 37,3 SBY: 26,0

TabananMega: 46,8 SBY: 26,2

Popularitas Mega dan SBY menurut Etnis di Bali (%)

MegawatiBali48,3Jawa 20, 6Lainnya 11,1

YudhoyonoBali23,1Jawa 45,6Lainnya 40,0

Popularitas Megawati dan Yudhoyono menurut usia, di Bali (%)

Megawati <196820-2948,530-3945,840-4943, 2 > 5038, 4

Yudhoyono <191620-2924,330-3924,140-4928,4 > 5026, 3

Popularitas Megawati dan Yudhoyono menurut Pendidikan, di Bali (%)

Megawati < SD55,8SLTP47,7SLTA42,1Kuliah25,9

Yudhoyono < SD18,2SLTP25,6SLTA25,7Kuliah39,3

Hasil Pemilu Presiden 2004Mega-Hasyim62,31%Yudhoyono-Kalla37,69%Golput19,92%

Sumber: KPU

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus