Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Nun di kaki Gunung Merapi di Yogyakarta, Sutiyoso berkata kepada Mas Ngabehi Surakso Hargo alias Mbah Maridjan. ”Saya kalah populer dibanding Mbah,” katanya dengan rendah hati. ”Karena itu, saya datang untuk berguru.”
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo