Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Pemeriksaan bukti vaksinasi dan suhu tubuh memicu antrean di gerbang Masjid Istiqlal.
Pengurus masjid memastikan jumlah jemaah yang datang tak akan lebih dari 50 persen dari total kapasitas.
Protokol kesehatan yang diterapkan pengurus masjid mengacu pada surat edaran Menteri Agama.
JAKARTA — Belasan pria menghentikan langkah di pintu gerbang Masjid Istiqlal dan membentuk antrean. Petugas yang berjaga meminta mereka menunjukkan bukti telah mendapat suntikan vaksin Covid-19. Bukti itu bisa berupa cetakan atau dalam format digital di telepon seluler.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Belasan pria itu merupakan jemaah Masjid Istiqlal yang hendak mengikuti salat Jumat. Setelah lolos di penjagaan pertama, jemaah akan berhadapan dengan petugas lain untuk pemeriksaan suhu tubuh menggunakan thermogun. Mereka bisa masuk ke pekarangan masjid jika suhu tubuhnya tidak lebih dari 37 derajat Celsius.
Juru bicara Masjid Istiqlal, Amaq Dalilah Saparwadi, mengatakan pengurus memang menerapkan protokol kesehatan yang lebih ketat. Kemarin merupakan salat Jumat perdana pada masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4. “Hanya jemaah yang sudah divaksinasi yang boleh menjalankan ibadah berjemaah di Masjid Istiqlal,” kata Amaq kepada Antara, kemarin.
Menurut Amaq, pengurus masjid telah menyebar petugas pengawas untuk memastikan protokol kesehatan benar-benar dilaksanakan. Di tempat pengambilan air wudu, petugas mengatur jemaah untuk bergiliran sehingga tidak terjadi penumpukan. Bahkan, di pintu masuk ruang ibadah, jemaah kembali menjalani pemeriksaan suhu tubuh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat ibadah berlangsung, para anggota jemaah diminta tetap mematuhi aturan jaga jarak fisik. Pengurus masjid telah menempelkan tanda di lantai untuk mengatur posisi masing-masing anggota jemaah dalam setiap saf. Di ujung kanan dan kiri setiap saf anggota jemaah, petugas terus mengawasi guna memastikan aturan jaga jarak ini dipatuhi. “Kami juga membatasi jumlah jemaah hanya 25 persen dari total kapasitas,” kata Amaq.
Petugas memeriksa suhu tubuh dan kartu vaksin jamaah sebelum shalat jumat di Masjid Istiqlal, Jakarta, 20 Agustus 2021. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Di Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta Selatan, pengurus masjid tersebut juga menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran wabah. Hanya, pengurus tidak mewajibkan jemaah menunjukkan bukti vaksinasi. "Saat ini (jumlah anggota jemaah) masih terbatas,” kata juru bicara Masjid Agung Al-Azhar, Khairul Basar. “Tapi tak menutup kemungkinan (yang akan datang) jemaah diminta menunjukkan bukti vaksinasi.”
Pemerintah DKI Jakarta sebenarnya tak memberikan banyak petunjuk teknis tentang pelaksanaan kegiatan komunal di rumah ibadah. Berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor 987 Tahun 2021, pemerintah daerah hanya meminta rumah ibadah membatasi jumlah anggota jemaah, yaitu 50 persen dari kapasitas normal. Selain itu, pemerintah meminta pengurus menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Aturan teknis lain merujuk pada Surat Edaran Menteri Agama Nomor 24 Tahun 2021.
Dalam surat edaran itu, bukti vaksinasi tidak disebut menjadi syarat bagi jemaah untuk mengikuti ibadah komunal. Aturan itu hanya meminta jemaah memastikan diri dalam kondisi sehat, tak berusia di atas 60 tahun, dan bukan ibu hamil. Sedangkan bagi pengurus rumah ibadah, selain wajib menjalankan protokol standar, mereka dilarang mengedarkan kotak amal kepada jemaah. Pengumpulan sumbangan dari jemaah tetap bisa dilakukan, tapi dengan teknis yang minim potensi penularan wabah.
Pengurus masjid yang ada di sejumlah permukiman juga tidak mewajibkan jemaah memperlihatkan bukti sudah divaksinasi. Pengurus masjid mengatakan mereka belum mendapat instruksi untuk menerapkan aturan itu. Pengurus hanya menerapkan pemeriksaan suhu tubuh di pintu masuk dan mewajibkan jemaah membawa perlengkapan ibadah pribadi.
Di Masjid Jami At Taqwa Manggarai, Jakarta Selatan, misalnya, pengurus hanya membuka satu pintu gerbang agar memudahkan pemeriksaan suhu tubuh. Sempat terjadi antrean karena anggota jemaah datang bersamaan. “Jemaah mengerti dan menerima pemeriksaan ini karena demi kebaikan bersama,” kata Arief, petugas Masjid Jami At Taqwa. “Agar tak terjadi penularan Covid-19.”
FRANSISCO ROSARIANS
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo