POLISI perlu hati-hati dengan tape, agaknya. Gara-gara makanan itu, lima tahanan Polres Sumedang, Jawa Barat, berhasil kabur. Sampai-sampai Abdulrachman, yang baru enam bulan menjabat Kapolres Sumedang, membentuk tim khusus untuk melacak kelima pelarian yang rata-rata hanya berpendidikan SD itu. Ide lari itu bermula dari ulah kekanak-kanakan Suryana, 19, pencuri yang ditahan satu sel dengan lima rekannya. Ia asyik. berjingkrak-jingkrak di tempat tidur yang terbuat dari papan, yang menempel ke tembok sel. Nah, tembok menjadi retak, dan berlubang -- mungkin memang sudah rapuh. Dengan paku beton sepanjang 10 cm, yang didapat dari kotak surat di kamar tahanan lubang itu lalu dikorek-korek, supaya tambah besar. Tak bisa. Masih cukup keras. Adalah Sudin, 20, pencopet, teman sekamar Suryana, yang menemukan jalan keluar. Ia yakin bahwa tape bisa tambah merapuhkan tembok. Tapi dari mana tapenya? Sudin punya akal. Ketika keluarganya bezuk, ia minta dikirimi tape sebanyak-banyaknya. Permintaan dikabulkan: 10 Juli lalu Sudin dikirimi tak tanggung-tanggung -- 4 kg tape. Nah. Secara sembunyi-sembunyi tape itu lalu dibobokkan ke jebolan tembok. Lalu ditunggu, 10 jam lamanya. Barulah kemudian mereka bekerja bakti, mengorek tembok dengan paku. Betul: tembok jadi rapuh. Dinihari Sudin bersama empat rekannya sudah kabur, menyusup hutan. Hanya Suarma, maling kecil-kecilan, yang tak ikut lari. Ia malah melapor. Atas petunjuk Suarma pula tim Abdulrachman mengejar ke daerah Bedulan, Cirebon. E, ternyata hampa. Rupanya, bisik-bisik kelima pelarian yang didengar Suarma itu mereka sengaja untuk mengelabuhi. "Kami terkecoh," ujar Abdulrachman kepada TEMPO. Tapi akhirnya kelima pelarian itu bisa diringkus -- dalam dua hari. Pasalnya, mereka sudah kelelahan berlari dan berjalan sekitar 30 km menembus hutan, tanpa makan. Hanya Didi Suardi, 35, terpidana karena menganiaya saudara, baru ditangkap setelah sampai di rumah. Semua tanpa perlawanan, tutur Abdulrachman, lega. Tapi, mengapa tape itu tak dicurigai? "Kalau kiriman itu cuka, mungkin kami curiga," jawabnya. Ini memang satu-satunya di dunia. Prestasi, Bung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini