Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Menhub: Uji Emisi Euro 4 Tingkatkan Ekspor Mobil

Ke depan, Budi Karya manyatakan, Indonesia harus ditingkatkan sampai Euro 6 untuk menjamin produk lokal diterima di negara tujuan ekspor.

3 Mei 2018 | 16.46 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan sosialisasi soal peluncuran bus Transjabodetabek premium serta pemberlakuan kebijakan ganjil-genap di ruas tol Tangerang arah Jakarta kepada masyarakat di gerbang tol Kunciran 2, Tangerang, 15 April 2018. TEMPO/Adam Prireza

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, BEKASI - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, adanya Pelabuhan Patimban di Subang akan meningkatkan ekspor mobil oleh perusahaan perusahaan otomotif di Indonesia. Karena itu, kualitas barang ekspor harus ditingkatkan, seperti menambah standar uji emisi kendaraan sampai tingkat Internasional.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Adanya kawasan industri dan Patimban, Indonesia akan menjadi negara eksportir yang lebih produksif," kata Budi Karya usai meresmikan alat uji emisi Euro 4 di Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB), Cibuntu, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi, Kamis, 3 April 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia mengatakan, salah satunya kualifikasi kendaraan yang diekspor yaitu miniman berstandar eji emisi euro 4. Bahkan, ke depan, kata Budi, Indonesia harus meningkatkan lagi standarnya sampai euro 6. Tak hanya itu, kata dia, kualifikasi yang lain harus ditingkatkan. "Suatu waktu kami akan membuat laboratorium, tidak hanya emisi tapi juga kekuatan kendaraan," kata dia.

Hal itu dilakukan agar mutu kendaraan yang diekspor sama baiknya dengan kendaraan yang diproduksi di negara tersebut atau eksportir dari negara lain. "Kita secara intensif akan melengkapi ini," kata dia.

Kepala Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB), Cibitung, Caroline Nurida mengatakan, pemerintah menghabiskan dana sebesar Rp 114 miliar untuk membuat alat uji emisi standar Internasional, euro 4. Rinciannya untuk mobil Rp 53 miliar, da Rp 30 miliar untuk sepeda motor, dan sisanya untuk bangunan utama.

Ia mengatakan, sejauh ini pihaknya sudah melakukan uji emisi Euro 4 sebanyak 16 unit kendaraan. Menurut dia, masih ada 400 kendaraan lagi yang mengantre untuk diuji. Dalam sehari, kata dia, bisa melayani 4-5 kendaraan.

Sementara itu, meskipun sudah ada alat uji emisi untuk sepeda motor, namun menurut dia, sampai saat ini belum ada regulasi tentang uji emisi eoro 4 bagi kendaraan tersebut. Adapun regulasi yang ada masih berstandar eoruo 3. "Kalau diterapkan euro 4, kami sudah siap melakukan uji emisi," kata dia.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus