Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan atau Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono absen dari panggilan Komisi Pemberatansan Korupsi (KPK) dalam kasus dugaan korupsi di PT Telkom yang di jadwalkan pada Jumat, 12 Juli 2024. Trenggono tak hadir dengan alasan dinas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika, dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat, 12 Juli 2024. “Hari ini memang dijadwalkan saudara Sakti Wahyu Trenggono dalam kapasitasnya sebagai pemegang saham atau pengurus PT Teknologi Riset Global Investama, namun yang bersangkutan tidak hadir,” kata dia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Tessa, dalam surat yang dikirim oleh Trenggono, Mantan Wakil Menteri Pertahanan itu beralasan ada kegiatan dinas yang sudah dijadwalkan sebelumnya. “Untuk itu akan dilakukan penjadwalan ulang terkait waktu pemeriksaan kepada yang bersangkutan,” katanya.
Saat ini KPK tengah mengusut dugaan korupsi proyek fiktif di PT Telkom. Berdasarkan penelusuran KPK, proyek fiktif tersebut berupa pengadaan sejumlah perangkat keras alat elektronik dengan potensi kerugian negara senilai Rp 250 miliar. Dalam proyek itu, PT Telkom menggandeng PT Telemedia Onyx Pratama (TOP).
Hingga saat ini, KPK belum mengumumkan satu pun tersangka meski telah menaikkan kasus ini ke tahap penyidikan. Meski demikian, KPK telah melakukan pencegahan perjalanan keluar negeri terhadap enam orang yang diduga terlibat dalam kasus tersebut.
Mereka adalah Siti Choirina (mantan EVP DES PT Telkom); Paruhum Natigor Sitorus (mantan Dirut PT Infrastruktur Telkom/Telkom Infra); Tan Heng Lok (Pemilik PT Telemedia Onyx Pratama); Natalia Gozali (Dirut Operasi PT Mitra Buana Komputindo); Victor Antonio Kohar (Direktur PT Asiatel Globalindo); dan Fery Tan (Direktur PT Erakomp Infonusa).
Profil Sakti Wahyu Trenggono
Dilansir dari Tempo, Wahyu Trenggono merupakan seorang politikus dan pengusaha asal Indonesia. Dia pernah mengemban jabatan sebagai Bendahara Partai Amanat Nasional dari 2009 sampai sekitar tahun 2013. Dia kemudian menjadi bendahara tim pemenangan Joko Widodo sejak Jokowi berkiprah sebagai Wali Kota Surakarta sebelum akhirnya maju ke Jakarta dan tingkat nasional sebagai presiden.
Sakti Wahyu Trenggono mengenyam pendidikan sarjana di Teknik Industri Institut Teknologi Bandung pada tahun 1986 dan melanjutkan pendidikan S2 Magister Manajemen di institusi yang sama.
Ia memulai karir di Federal Motor sebagai programmer pada tahun 1986–1992 dan saat ini menjabat sebagai Direktur Perencanaan dan Pengembangan INKUD, serta sebagai Komisaris di PT Tower Bersama Tbk. sejak 2009. Selain itu, mantan Menteri Pertahanan ini juga menjabat sebagai Komisaris di PT Merdeka Copper Gold Tbk. mulai 2018.
Lebih jauh, ia juga salah satu pengusaha lokal yang pertama bermain cloud melalui Indonesian Cloud serta merupakan salah satu inisiator berdirinya Asosiasi Penyedia Infrastruktur Menara Telekomunikasi Indonesia (ASPIMTEL).
Pada 25 Oktober 2019, Trenggono dilantik oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebagai Wakil Menteri Pertahanan mendampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Ia menggantikan Sjafrie Sjamsoeddin.
Lebih lanjut, dinukil dari laman resmi Kementerian Kelautan dan Perikanan, dalam pengumuman reshuffle kabinet yang dilakukan Presiden Jokowi didampingi Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin di Istana Kepresidenan Jakarta. Trenggono dilantik oleh Jokowi sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan pada 23 Desember 2020 di Istana Negara berdasarkan Keppres Nomor 133/P Tahun 2020 tentang Pengisian dan Penggantian Beberapa Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju Periode 2019-2024. Ia dilantik menggantikan Edhy Prabowo yang ditahan KPK karena kasus pemberian izin ekspor benih lobster.
NI KADEK TRISNA CINTYA DEWI I MYESHA FATINA RACHMAN I DEFARA DHANYA PARAMITHA