Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Menu Nusantara Di Kelas Premium

Ia terus-menerus berinovasi di tengah persaingan ketat bisnis kuliner. Membidik konsumen kelas atas.

13 April 2015 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

FETTY Azizah kembali memesan rujak pengantin salad dan sate ayam kesukaannya. Di Restoran TeSaTe, Plaza Senayan, Jakarta, Selasa malam pekan lalu, pemilik perusahaan konsultan komunikasi itu memilih dua menu tadi sebagai menu tambahan. Hampir semua menu di TeSaTe cocok dengan lidahnya. "Masakan tradisional dikemas elegan tanpa kehilangan cita rasa aslinya," kata Fetty.

Fetty salah satu dari sekian banyak pelanggan setia TeSaTe yang betah berlama-lama di restoran tersebut. Meski harga yang ditawarkan terbilang mahal, Fetty puas terhadap makanan yang disajikan. TeSaTe, yang membidik konsumen kelas premium, tak pernah sepi pengunjung.

TeSaTe melengkapi ekspansi bisnis kuliner PT Sari Rasa Nusantara, yang dirintis Budi Purnomo Hadisurjo pada 1974. Sebelum TeSaTe lahir, Sari Rasa telah menaungi Sate Khas Senayan, Tamani Kafe, Popeyes, dan Tamnak Thai. Jauh sebelum menjalani bisnis kuliner, Budi Purnomo memulai usahanya dengan membuka Apotik Melawai dan Optik Melawai. Gurita bisnis Budi membuatnya masuk daftar orang terkaya versi GlobeAsia pada 2012.

Namun roda bisnis kuliner Sari Rasa berada di bawah kendali Arianti Darmawan. Arsitek yang juga punya hobi fotografi ini adalah menantu Budi Purnomo. Bersama suaminya, Benny Hadisurjo, Arianti berhasil melebarkan sayap Sari Rasa di mal-mal premium di Jakarta. TeSaTe, misalnya, telah memiliki tiga cabang, yakni di Menteng, Mal Pacific Place di Jakarta Pusat, dan Plaza Senayan di Jakarta Selatan.

Di mata Iwan Pontjowinoto, konsultan industri keuangan yang menjadi salah satu juri, tugas Arianti sebagai generasi penerus tidak mudah. Apalagi persaingan bisnis kuliner yang menyajikan menu Nusantara-dari kelas menengah hingga premium-semakin sengit. Tapi Arianti berhasil menjadi generasi penerus yang tidak pernah berhenti melakukan inovasi. Itu sebabnya bisnis kuliner Sari Rasa tak cuma bertahan, tapi terus berkembang.

Salah satu inovasi TeSaTe adalah memperlembut tekstur saus kacang agar sangat halus dan gurih. Saus kacang itu memakai kacang mede pilihan. TeSaTe juga menggunakan penghangat?tungku kecil berisi?bara api, yang belakangan ditiru oleh restoran lain.

Hingga akhir pekan lalu, Arianti belum bisa ditemui. "Ibu Arianti sedang melakukan perjalanan hingga tanggal belasan," ujar Dewinta, anggota staf pemasaran Sate Khas Senayan, dua pekan lalu. Permohonan wawancara melalui surat elektronik tak bersambut.

Meski begitu, para juri tetap sepakat Arianti merupakan sosok pengusaha perempuan yang layak menjadi panutan. "Ia sukses mengemas sate yang banyak dijumpai di pinggir jalan menjadi makanan kelas atas," kata Iwan Pontjowinoto.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus