Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Menuju Bali dari Dua Jurusan

12 Oktober 2003 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Setelah tragedi Bali, apa yang kita harapkan ketika menjejakkan kaki ke tanah yang langsung mengirim denting gamelan ke telinga, pasir di antara jemari kaki, dan udara yang penuh dengan bau kemboja bercampur dengan asam ketiak turis itu? Mereka yang pesimistis menilai bom yang meledak pada 12 Oktober tahun lalu itu adalah akhir dari gemerlap Pulau Dewata: ekonomi ringsek, pengangguran meningkat, para penari kecak antre di depan hotel hanya untuk mendapat segobang rupiah untuk menahan lapar. Yang lain justru tak sedih. Kata mereka, bom Kuta adalah momentum untuk mengembalikan tradisi Bali yang telah lama "dirusak" pasar. Lalu pasar menjadi kata yang dibenci sekaligus diharapkan. Bali pasca-tragedi Legian adalah Bali yang bisa ditempuh dengan karcis dua jurusan. Orang-orang datang, juga pergi. Dan, seperti kisah tentang kota yang dihancurkan, selalu ada harapan di tengah gumam dan sumpah serapah. Sejumlah orang asing, misalnya, memilih tinggal meski ancaman teror bisa datang setiap saat. Yang lain mengepak dan meninggalkan Bali dan Indonesia untuk kemudian mengenang-ngenangnya melalui foto yang kusam. Di Bali kini apa pun bisa terjadi: tanah itu bisa kembali gemerlap, tapi pijar juga bisa padam setiap saat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus