Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Presiden sendirilah yang sempat juga mengeluarkan ancaman: jika memorandum II jatuh, itu akan berbuntut pada pemberontakan nasional. Inilah potret buram dari kian menggejalanya sebuah fenomena yang disindir indonesianis William Liddle sebagai mobokrasikekuasaan kerumunan massa. Jika tak bisa direm, aksi massa itu tak pelak akan mengubah wajah Jakarta dari kota metropolitan menjadi sebuah "mobopolitan", kota kerumunan massa.
Karaniya D., P.D. Prabandari, Adi P., Edy B.
Kantong Massa Pro-Abdurrahman
Estimasi jumlah menurut klaim kubu Abdurrahman mencapai 100 ribu orang. Tapi, menurut catatan Kadispen Polda Metro Jaya Kombes Anton Bachrul Alam, sampai Sabtu kemarin, yang masuk Jakarta baru tercatat 3.400 orang. Menurut Gubernur DKI Jakarta, setidaknya kelompok ini tersebar di 44 titik di Jakarta.
- Jalan Warakas V, Tanjungpriok (2.500 orang massa Kiai Fuad Amin Imron dari Madura)
- Lapangan Tanah Merah, Cilincing
- Pasar Sidang Koja
- DPN AIP Pademangan
- Al Muhajirin
- Telukgong, Penjaringan
- Pamulang
- Jerukpurut, Pasarminggu
- Bambuapus, Ciputat
- Tebet Timur Dalam
- Klender, Durensawit
- Jalan Perintis Kemerdekaan Pulogadung
- Kramatjati, Cililitan
- Penggilingan, Cakung
- Cipayung
- Ujungmenteng
- Jatinegara
- Pulogebang
- Kalimalang
- Pondok Pesantren As Shidiqiyah, Kedoya milik K.H. Nur Iskandar Sq. (2.000 orang NU Jepara, Batam, Banyuwangi, Situbondo, Cilacap, Blitar, Kebumen, dan Magelang)
- Setiabudi, Cikarang di Kampung Pengkolan (2.500 orang NU Pasuruan)
- Pondok Pesantren Habib Ali (NU Lampung)
- Jalan Keadilan, Kelurahan Rangkapanjaya, Pancoranmas
- Kampung Mampang, Pancoranmas
- Bojong, Pondokterong
Sumber: Polda Metro Jaya dan penelusuran TEMPO
Kantong Massa Kontra-Abdurrahman
Alfian Tanjung mengklaim massa kelompoknyagabungan FPI, GPK, GPI, Hisbullah, Hammas, dan HMI mencapai 54 ribu orang. Ini di luar klaim massa Habib Husein Al-Habsy dan Badan Musyawarah Betawi, masing-masing 10 ribu orang. Pemda DKI memperkirakan kelompok ini tersebar di 75 titik di Jakarta, antara lain:
- Petamburan III (Front Pembela Islam, FPI)
- Menteng Raya (Gerakan Pemuda Ka'bah dan FPI)
- Kemayoran (Gerakan Pemuda Islam)
- Manggabesar
- Manggadua (Front Hisbullah)
- Senen (FPI)
- Kramat Raya dan Sentiong (HMI)
- Cikini
- Gondangdia
- Poltangan, Pasarminggu (10 ribu orang Laskar Jundullah Ikhwanul Muslimin pimpinan Al-Habsy)
- Mampangprapatan (FPI)
- Radiodalam (FPI)
- Srengseng
- Cileduk
- Jatinegara
- Matraman (FPI)
- Kalipasir
- Terminal Tanjungpriok (FPI)
- Cengkareng (GPI)
- Pondokungu
- Kawasan Kampus Universitas Indonesia (massa Ustad Umar Thalib)
Sumber: wawancara dengan Alfian Tanjung dan berbagai sumber
Kekuatan Aparat TNI/Polri
Nama operasi: Sanggar Jaya
Waktu siaga: 30 hari (terhitung sejak 25 April)Pengerahan pasukan:
- Tingkat I (normal): 17.000 personel
- Tingkat II: 23.000 personel
- Tingkat III (gawat): 42.000 personel
Penyebaran pasukan:
- Kawasan Gedung MPR/DPR: 5.000-6.000 personel
- Monas, Bunderan HI, Semanggi, Hilton, Jakarta Hilton Convention Center, sentra bisnis, perumahan, perkantoran, dan kedutaan: 28.000 personel (masing-masing sekitar 300 personel)
- Istana Merdeka: 500 personel
- Parkir Timur Senayan: 200 personel
Sumber: Polda Metro Jaya
Kalender Waswas
Minggu, 29 April
Istighotsah NU di Parkir Timur Senayan (100 ribu warga NU)Senin, 30 April
Sidang Memorandum II DPR (massa pro dan anti-Presiden)Selasa, 1 Mei
Aksi Sejuta Umat II di Silang Monas (Mujahidin Al Chaidar, Habib Husein Al-Habsy)
Peringatan Hari Buruh Sedunia (6.000 buruh SBSI pimpinan Muchtar Pakpahan)Rabu, 2 Mei
Demo mendukung memorandum II (BEM)Senin, 7 Mei
Peringatan tragedi TrisaktiSabtu-Minggu, 12-13 Mei
Peringatan turunnya SoehartoMinggu, 20 Mei
Demo menuntut sidang istimewa
Pusat Aksi
- Parkir Timur Senayan
- Kompleks Gedung MPR/DPR RI
- Silang Monas
- Kawasan Salemba
- Tugu Proklamasi
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo