Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Menyongsong tahun 2000

Martono, dirjen tata kota ja-bar menyampaikan rancangan pengembangan kota serang menyonsong tahun 2000. perluasan jalan, penataan pasar, terminal dan tempat rekreasi.

19 Februari 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KOTA Serang amat bernafsu menyongsong tahun 2000. Tak jelas alasannya. Yang terang, 20 tahun mendatang kota tua bekas ibukota Keresidenan Banten itu akan membengkak jadi 8.348 Ha. Hingga 3000 Ha lebih luas dari yang sudah ada sekarang. Tak cuma sekedar menyediakan tanah melompong. Sebab 400 Ha akan diisi bangunan hotel dan industri pariwisata. Sedang industri yang mengolah hasil-hasil setempat, disediakan tanah 100 Ha. "Ini baru rencana yang akan berlaku 20 tahun mendatang", ujar Martono, BMUE, Dirjen Tata Kota Jawa Barat di depan Residen Wilayah Banten drs. H. Kartiwa Suriasaputra, Bupati Serang H. Tubagus Saparudin dan pejabat-pejabat teras setempat lainnya. Ucapan bak iklan bir itu dilanjutkan dengan penegasan, "tapi proses pengembangannya secara bertahap, akan dimulai sejak tahun 1977 ini". Untuk itu sejak sekarang pengkotakan bagian-bagian kota yang ada tampaknya sudah harus dilakukam Jalan Tirtayasa misalnya ditetapkan buat pusat perdagangan/pertokoan. Lalu perkantoran/perumahan di sepanjang jalan protokol. Seterusnya jalan raya jurusan Jakarta-Merak/Lampung akan diperlebar jadi 34 M atau 40 M. Berarti sampai batas pagar halaman rumah penduduk. Juga jalan-jalan antar wilayah akan diperlebar jadi 25 M. Perubahan tempat dan kedudukan terminal pun kena sasaran. Terminal Kedalingan untuk truk. Sedang termnal antar kota akan ditempatkan bertetangga dengan stasion kereta api. Dan khusus untuk dalam kota akan ada terminal di Magersari. Juga buat becak-becak tersedia terminal khusus di RK-RK. Dengan begitu tampaknya nasib becak akan tetap baik. Tak dilupakan pula tempat rekreasi. Direncanakan tempatnya akan berada di atas kuburan Cina di jalan Cilegon setelah tempat pemakaman itu kelak dipindahkan ke lain tempat. Sementara kuburan yang disediakan bagi jenazah para pahlawan di Ciceri akan tetap dipertahankan. Tapi akan dirubah suasananya, tak sunyi senyap seperti sekarang, karena di sampingnya akan dibangun kebun binatang. Tentu saja rencana besar itu akan membikin sibuk Bupati Saparuddin yang selama ini belum terdengar kegiatannya yang berarti. Apalagi 2 desa yakni Desa Drangong (di barat) dan desa Unyur (di utara) akan digabungkan dengan 5 desa wilayah kota sekarang. Karena 60.000 penduduk yang menjejali desa-desa Serang, Cipare, Lopang, Kagungan dan Sumur Pecung sekarang alan terlalu berjejal jika kelak penduduk sudah menjadi 50.000. Tapi yang membuat kecut wajah bupati yang cerah tatkala mendengar rencana itu ialah bab biaya. Sebab jumlahnya sukar direka-reka sejak sekarang. Apalagi sumbernya. Sebab Martono tak menyinggungnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus