Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Menyusuri Transjakarta dengan <font color=#CC0033>’Peta Dora’</font>

2 Februari 2009 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Transjakarta belum memiliki kepatutan standar layanan transportasi massal kota besar seperti tepat waktu, jumlah bus memadai, akses publik mencukupi (ada layanan untuk orang cacat), nyaman, dan bebas macet. Untuk mengenal angkutan yang sudah berusia lima tahun dan memiliki tujuh koridor ini, rasanya tidak cukup sekadar tahu jurusan koridor, namun perlu ”peta ala Dora”—serial tokoh kartun anak-anak—sehingga bisa melihat kekurangan dan hambatannya.

Jalan Rusak

Koridor I

1 Antara halte Sarinah dan bundaran HI, jalur busway banyak berlubang, di jalur Monas terdapat lubang yang cukup dalam, sehingga bus yang lewat mesti menghindarinya.

Koridor II

2 Jalan bergelombang di depan halte Pulogadung.

3 Jalan keluar bus menuju Ja­lan Perintis Kemerdeka­an ter­dapat sejumlah jalan berlubang cukup dalam.

4 Jalan bergelombang di antara halte Deplu dan Gambir 1, persis di tikungan menuju Gereja Immanuel. Bus harus keluar jalur.

5 Antara halte Juanda dan Pecenongan terdapat lubang cukup dalam, bentuknya seperti lubang yang di bawahnya terdapat drainase.

6 Jalan berlubang di sepanjang Jalan Me­dan Merdeka Selatan; men­jelang halte Kwitang, ja­lan bergelombang cukup besar.

Shelter padat penumpang

Koridor III

1 Halte Harmoni menuju Kalideres. Antrean panjang hingga 80 orang dari titik pintu menuju bus belakang, terutama antara pukul 17.00 dan 19.00.

Koridor IV dan VI

2. Dukuh Atas II : Penumpang mengantre dua baris hingga sepanjang 60 meter atau sekitar 180 orang.

Jalur dimasuki kendaraan pribadi

Koridor II

1 Di Jalan Letjen Suprapto sampai Perintis Kemerde­ka­an, jalur diserobot pada jam sibuk.

Koridor III

2 Mulai Roxy sampai Ceng­kareng selalu penuh ken­daraan pribadi, terutama motor.

Koridor V

3 Di sepanjang Jalan Gu­nung Sahari sesekali satu dua kendaraan menyerobot jalur busway, terjadi bila bus sedang melambat saat di persimpangan. Kendaraan roda empat banyak masuk jalur busway dari perempatan Jalan R.E. Martadinata-Ancol ke arah Jalan Gunung Sahari sampai perempatan jalan ke arah Jalan Mangga Dua Raya.

Koridor VI

4 Mampang dan Warung Buncit—polisi bahkan sering menyuruh kendaraan pribadi masuk jalur busway.

Shelter Rusak

Koridor II

1 Halte Senen, lantai bolong

2 Antara Dukuh Atas I dan Dukuh Atas II, atap bolong

Koridor IV

3 Halte Pasar Rumput, kaca pecah rusak akibat tawuran antarkampung. Banyak pintu shelter yang tak bisa ditutup.

Panjang total jalur busway

  • 97,35 km

    Koridor I

  • Blok M-Kota

    Waktu tempuh koridor I dari Blok M ke Stasiun Kota rata-rata 45 menit, pada jam sibuk rata-rata 1 jam 15 menit. Panjang jalan 12,90 kilometer.
    Kawasan penting: Gelora Bung Karno, Bundaran Hotel Indonesia, Monas, Harmoni, Glodok/Pecinan-Kota Tua Jakarta

    Koridor II

  • Pulogadung-Harmoni

    Waktu tempuh 45 menit jarak 14 kilometer

    Kawasan penting: Masjid Istiqlal, stasiun kereta api Gambir, Balai Kota DKI, terminal bus Pulogadung

    Koridor III

  • Harmoni-Kalideres

    Waktu tempuh 45 menit, jarak 19 kilometer
    Kawasan penting: Terminal bus Kalideres

    Koridor IV

  • Dukuh Atas II–Pulogadung

    Waktu tempuh dari Dukuh Atas—terminal Pulogadung: 1 jam 15 menit. Jarak 11,85 kilometer

    Koridor V

  • Ancol-Kampung Melayu

    Waktu tempuh 45 menit, jarak 13,50 kilometer
    Kawasan penting: Ancol

    Koridor VI

  • Dukuh Atas II-Ragunan

    Waktu tempuh 55 menit, jarak 13,30 kilometer
    Kawasan penting: Kebon Binatang Ragunan

    Koridor VII

  • Kampung Rambutan-Kampung Melayu

    Waktu tempuh 74 menit, jarak 12,80 kilometer
    Kawasan penting: Pusat Grosir Cililitan (PGC), Terminal Kampung Melayu, Terminal Kampung Rambutan

    Kemacetan

    Koridor II

    1 Macet ketika akan sampai ke halte transit Senen, saat masuk dan keluar underpass. Di sini bus Transjakarta tidak mempunyai jalur khusus, sehingga mesti antre dan ikut macet. Dari catatan Tempo butuh sekitar 10 menit, dari masuk sampai keluar underpass.

    Koridor VII

    2 Melewati jalur yang tingkat kemacetannya tinggi, dari ruas Jalan Cililitan hingga jembatan layang Jalan Raya Bogor (perempatan Pasar Rebo).

    Setelah melewati depan Pusat Grosir Cililitan (PGC) memasuki Jalan Raya Bogor, kemacetan luar biasa langsung menghadang.

    Ruas Jalan Raya Bogor dari Cililitan hingga perempatan Pasar Rebo (Cililitan, Pasar Kramat Jati, Pasar Induk, dan jembatan layang Raya Bogor) sama sekali tidak memiliki jalur khusus. Bus harus berdesakan dan membaur dengan kendaraan lain.

    Info lain:

    Jumlah bus

  • 268 bus tunggal
  • 16 bus gandeng
  • 120 halte

    Penumpang rata-rata (per hari)

    219.000 orang*

    Busway menurunkan kadar polutan (per tahun)*

  • 33.964 ton CO2
  • 405,43 ton Nox
  • 759,85 ton HC

    Pengguna kendaraan pribadi yang pindah ke busway*

  • motor 15,4%,
  • mobil 7,1%

    *Desember 2008

  • Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Image of Tempo
    Image of Tempo
    Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
    • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
    • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
    • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
    • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
    • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
    Lihat Benefit Lainnya

    Image of Tempo

    Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Image of Tempo
    >
    Logo Tempo
    Unduh aplikasi Tempo
    download tempo from appstoredownload tempo from playstore
    Ikuti Media Sosial Kami
    © 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
    Beranda Harian Mingguan Tempo Plus