Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Mereka yang bergentayangan di... g30s/pki yang bergentayangan di...

Perubahan-perubahan yang terjadi di cia dibawah di rektur william j. cassey. (sel)

26 Maret 1983 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SUATU petang dalam musim gugur lalu, di sebuah gedung bertingkat tujuh di . Langley, Virginia, seorang lelaki baya berkacamata tebal sibuk membalik-balik map. Dialah orang Nomor 1 Dinas Rahasia Amerika: William J. Casey. Setumpuk dokumen, di antaranya bercap Rahasia, tergeletak di samping kiri Casey. Di sebelah kanannya tertumpuk berkas kuning yang penuh coretan pensilnya. "Mengapa saya duduk di sini karena saya berpengalaman di bidang ini dan punya kondite yarg baik," katanya. Pernyataan ini adalah untuk menjawab tudingan yang mengatakan bahwa ia tidak layak sebagai kepala intel AS. Dan bahwa "ia duduk karena bekas kepala kampanye Ronald Reagan." Casey, menurut para sahabatnya, berbulan-bulan tertekan perasaan oleh prasangka buruk yang dilontarkan terhadap dirinya itu. "Kini ia ingin membereskan hal itu lebih dulu," tulis Philip Taubman dalam The New York Times Magazine, Januari lalu. Ia memang bukan tipe orang yang tahan ledekan. Pernah terbetik Casey, gara-gara guyon, tak berteguran dengan koleganya - beberapa pekan. Yang disukai Casey adalah puji. Ia tanpa risih memperlihatkan kepada tamunya kliping TNYT atau kopi halaman sebuah buku tentang operasi intelijen Sekutu dalam Perang Dunia 11 yang, tentu saja, berisi pujian terhadap prestasinya. Di antara sekian banyak kliping tentang dirinya yang tampak paling berkesan pada Casey adalah tulisan The Washington Star musim gugur 1980. Tulisan itu menceritakan peran Casey sebagai kepala urusan kampanye Reagan. Judul tulisan yang dimuat di halaman depan itu: "Casey, boss yang bertanggung jawab." CIA memang kejatuhan bintang dengan diangkatnya Casey. Untuk tahun fiskal 1983 mereka mendapat kenaikan anggaran sebesar 25% belum termasuk dana tambahanuntuk mengatasi gerogotan inflasi. Sementara Departemen Pertahanan cuma memperoleh tambahan 18%. Tak heran bila CIA jadi sorotan dan menimbulkan iri instansi lain di lingkungan pemerintahan Federal. Tak hanya itu yang membengkak. Juga stafnya. Tahun kemarin tercatat seperempat juta orang mendaftarkan diri sebagai calon spion Amerika. Tapi yang terpilih cuma 1.500 orang. Dengan tambahan ini jumlah resmi anggota CIA sekarang jadi 16.000 orang. Operasi CIA di luar negeri ikut ditingkatkan - termasuk aksi rahasia menggulingkan pemerintah di negeri tertentu. Sasaran lain CIA, yang selama ini kurang mereka tangani adalah mempelajari pembangunan sosial ekonomi kawasan tertentu dunia. Sebelum Casey terpilih, aktivitas CIA hampir lumpuh. Penyebabnya adalah penciutan dana bagi operasi mereka - dimulai dari awal pemerintahan Presiden Lindon Johnson. Faktor lain adalah penanaman investasi besar-besar dalam teknologi intelijen seperti satelit mata-mata, stasiun komunikasi penyadap informasi, komputer, dan perangkat keras lainnya. Akibat penciutan dan pengalihan dana itu sistem riungan intel manusia jadi kurang. Hingga untuk menyingkap rahasia mereka terpaksa melakukan cara-cara kotor. Termasuk "komplotan pembunuhan, eksperimen obat-obatan terhadap manusia, dan berbagai tindakan tak senonoh lainnya," tulis Taubman. CIA juga dirunyamkan oleh pengurangan personil. "Dalam periode 1970-an," kata Casey, "terjadi pengurangan tenaga sekitar separuh. Yang drastis adalah penciutan personil untuk kegiatan militerdan infiltrasi di luar negeri: pada akhir pemerintahan Carter, jumlah mereka tinggal sekitar 200 orang - dua dekade sebelumnya tercatat 2.000 personil. Pamor CIA juga jatuh akibat gontaganti majikan. "Para direktur direkrut dan dipecat seperti manajer baseball" tulis Taubman. Antara 1973 dan 1977 tercatat lima nama yang menduduki kursi pimpinan organisasi mata-mata itu - jadi setahun satu. Segera setelah duduk di kursi direktur CIA, Casey mencatat tiga hal dalam agendanya untuk mengembalikan pamordinas rahasia itu: lebih banyak uang, lebih banyak tenaga manusia, dan lebih agresif. Dengan bantuan ahli anggaran Laksamana Bobby R. Inman, direktur baru CIA itu segera memperoleh persetujuan peningkatan anggaran belanja sebesar US$1,5 milyar dari Kongres dan Gedung Putih. Casey, 69 tahun, digambarkan teman-temannya sebagai pembaca yang rakus dan sejarawan kelas amatir. "la telah menulis beberapa buku tentang revolusi Amerika," tulis Taubman. Dalam laporan kepada para analis, Casey sering me!engkapi laporannya dengan kutlpan dari buku-buku tak dikenal yang belum pernah mereka baca. Dalam mengelola CIA, Casey tidak menetapkan sasaran tertentu. Menurut para pembantunya, Casey sering mina nasihat teman-teman lamanya dalam membuat keputusan. Karena merasa para spesialis intel acap mengemukakan pandangan sempit tentang dunia yang luas ini. Kendati dikenal mampu membuat keputusan cepat, Casey, sejak awal pengangkatannya, sempat menimbulkan keraguan orang. Adakah ia tokoh yang tepat untuk membangun kembali CIA? "Ya," kata Reagan. Ia yakin kemampuan tokoh pilihannya yang mulai terjun di dunia intel dalam Perang Dunia II itu sebagai spion Sekutu di garis belakang pasukan Jerman. Di lingkungan CIA terdapat empat divisi utama, di kalangan dalam populer dengan sebutan direktorat, yang merupakan motor lembaga itu. Yang menduduki tempat terpenting adalah Direktorat Intelijen - lembaga yang memberi masukan penting bagi pembuat kebijaksanaan. Lalu Direktorat llmu dan Teknologi yang menangani pemrosesan data rudal Uni Soviet sampai riset dan disain satelit mata-mata baru. Berikutnya Direktorat Pendukung yang mengelola logistik, komunikasi dan keamanan. Terakhir, Direktorat Operasi yang memonitor kegiatan intel di dalam dan luar negeri. Perubahan penting yang dilakukan Casey dalam divisi-divisi itu, dan ini tidak pernah diumumkan, adalah menempatkan ribuan analis di sana. Mereka inilah yang menganalisa data berdasarkan bahan-bahan yang masuk. Misalnya, mengenai kemampuan militer Soviet atau tentang produksi baja di Bulgaria. Orang Nomor 1 CIA itu mengaku menemukan begitu banyak bahan di kantornya yang belum dianalisa dan diungkapkan dalam masa satu tahun. "Kami mengharapkan sistem fasttrack," kata Casey dalam wawancara dengan Taubman. "Semacam mendorong dan menarik dan menempeli di dinding berbagai perbedaan di antara badan-badan intelijen dan memberikan pandangan kepada para pembuat keputusan." Grafik prestasi CIA naik-turun tak beraturan. Dan sering meleset. Mereka pernah diramalkan berulang kali Uni Soviet akan menjadi importir minyak pada 1980. Ternyata meleset. CIA juga gagal mengantisipasi gerakan oposisi terhadap Syah di Iran - yang membuat Reza Pahlevi terlempar dari tahta pada 1979. Sukses orang-orang CIA adalah ketika dengan tepat menakar kekuatan Vietcong dalam Perang Vietnam lalu. Juga dalam menganalisa sanksi dagang AS terhadap Uni Soviet. Menurut mereka sanksi itu tidak akan mencegah pembangunan saluran pipa gas antara Siberia dan Eropa Barat. Presiden Reagan setelah mendapat masukan dari CIA dan pembantu lainnya, mencabut sanksi dagang itu. Saingan berat CIA di dunia intelijen adalah Dinas Rahasia Uni Soviet KGB. "Uni Soviet luar biasa suksesnya dalam meningkatkan pengaruh ke seantero dunia," kata Casey. Dalam beberapa tahun terakhir, Casey melihat tak kurang dari sepuluh negeri jatuh ke pelukan komunis melalui dukungan politik di forum internasional maupun lewat intimidasi. Konon Soviet merencanakan untuk menarik sepuluh negara lain ke pihaknya. Nama-nama negara itu tak diungkapkan. Untuk meningkatkan mutu CIA, Casey kembali memperbarui kerja sama divisi intelijen dengan masyarakat perguruan tinggi Amerika. Ia mengharapkan suntikan gagasan baru dari kampus bagi sistem intelijen. Caranya: mensponsori seminar dan konperensi, berkonsultasi dengan para ahli di luar CIA, dan sebagainya. "Kami ingin mengganyang kecenderungan birokratis dan rasa puas diri dengan kebijaksanaan konvensional," kata Kepala Divisi Intelijen CIA Robert M. Gates. Sejak CIA "masuk" kampus, jumlah ramalan nasional meningkat tinggi. Angka rata-rata satu per bulan di tahun 1970 menjadi tiga pada 1981. Subyeknya juga lebih bervariasi: keseimbangan kekuatan di Timur Tengah, strategi ofensif Soviet dan kemampuan pertahanannya, ketergantungan blok Timur pada perdagangan dan teknologi Barat, dan lainnya. CIA, selama di bawah Casey, berulang kali menggusarkan AS. Departemen Luar Negeri dan Kongres AS beberapa kali menuduh CIA menyelewengkan analisa untuk kepentingan politik di Amerika Tengah. Suatu ketika Alexander Haig J r., waktu menjabat menlu, pernah menuduh Rusia mensuplai senjata dan uang kepada gerilyawan kiri di Amerika Tengah. Tapi Haig hanya punya sedikit informasi untuk mendukung tuduhan itu. CIA ternyata tak kurang akal. Mereka buru-buru mengeluarkan laporan: "Ada petunjuk Soviet dan Kuba meningkatkan aktivitas di Amerika Tengah," tulis mereka. Sejumlah pejabat meragukan bukti yang disampaikan CIA itu dan "menegur" Casey. Tapi CIA tidak menanggapi teguran itu. Akhir September, Komite Intelijen Dalam Negeri menerbitkan laporan mengenai kegiatan intelijen AS di Amerika Tengah. Kesimpulan mereka: ClAsukamembesarbesarkan kejadian. Dalam brifing pada bulan Maret, umpamanya, pejabat intel mengemukakan bahwa mereka telah melacak sejumlah kapal Uni Soviet dan Nicaragua. Tapi ketika ditanya jumlah kapalnya, para dedengkot spion itu terperangah dan menjawab sekenanya: "Beberapa." Komite juga mencatat bahwa CIA suka asyik dengan kegiatan di luar negeri saja. Tapi lupa dengan keadaan di kandang sendiri. "Mereka berhasil menciptakan sejilid tebal informasi tentang gerilyawan di El Salvador, namun nyaris tidak mencatat apa-apa mengenai kegiatan terorisme sayap kiri di AS sendiri," tuding Komite. Ditambahkan Komite bahwa perkiraan intelijen AS itu sebagian besar berdasarkan pernyataan pejabat militer Salvador sendiri. Casey membantah keras tuduhan Komite tersebut. Ia bersikukuh bahwa kantor mata-mata yang dipimpinnya tidak pernah membuat laporan tentang Amerika Tengah secara serampangan. "Catat," katanya, "dukungan Kuba dan Nicaragua terhadap pengacauan di El Salvador, jauh sebelum ini, sudah diungkapkan pemerintahan Carter. *** CIA dilahirkan oleh Akta Keamanan Nasional 1947. Tapi Akta itu tidak memperinci tugas dan kekuasaan lembaga intelijen tersebut. Selang beberapa tahun kemudian baru presiden mengeluarkan petunjuk bahwa CIA berwenang melakukan operasi militer dan aksi politik. "Tapi pihak eksekutif maupun Kongres tidak pernah berkumpul membahas soal organisasi mata-mata itu," tulis Taubman. Dalam keadaan tanpa pegangan yang jelas, maka perintah eksekutif merupakan satusatunya sumber kebijaksanaan operasi intelijen di dalam dan luar negeri. Di zaman Presiden Carter, pernah dicoba menggariskan batas operasi CIA. Antara lain: melarang pembunuhan dan melakukan tindakan ekstrim di neger orang. Casey, kendati ingin mempertahankan batasan Carter, mendapat perintah baru dari Gedung Putih untuk mengenyahkan beberapa pengekangan. Dan ia tak berdaya membantah. Perubahan yang paling mengundang debat sengit di AS adalah persetujuan bagi CIA untuk memata-matai warga sendiri. "Ancaman mematikan bagi kebebasan sipil," protes Perserikatan Kebebasan Sipil AS. *** Perintah Presiden Reagan memberikan keleluasaan baru pada Casey untuk melakukan operasi rahasia. "Perkembangan yang paling menimbulkan masalah dalam masa jabatannya di CIA," tulis Taubman. Dengan wewenang itu, Casey, misalnya, bisa menggunakan kekuatan militer untuk membikin lancar urusan dan kepentingan AS di luar negeri. Kegiatan CIA di luar negeri aneka ragam jenisnya. Antara lain: pemberian bantuan keuangan pada partai politik yang bersahabat di Eropa, pengiriman perlengkapan untuk gerilyawan anti-Soviet di Afghanistan, dan bisa pula berupa latihan khusus bagi pasukan pengawal presiden - termasuk pengawal almarhum presiden Mesir, Anwar Sadat. "Pembunuhan terhadap Sadat merupakan peristiwa memalukan bagi CIA," tulis TNYT. Soalnya, pengawal pribadi Sadat yang bertugas saat pembunuhan terjadi, dikabarkan telah dilatih khusus oleh CIA. Di Timur Tenah, CIA juga menggarap Turki. Jutaan dollar ditebar dalam bentuk senjata dan perlengkapan bagi lasykar perlawanan Iran yang berpangkalan di Turki Timur. Maksudnya, tentu saja, untuk menggelindingkan Khomeini dari tampuk kekuasaan. Tak heran bila Khomeini benci setengah mati terhadap AS. Kini yang sedang digarap CIA adalah Afrika. Diam-diam CIA telah mencengkeramkan kuku atas pemimpin Liberia, Sersan Kepala Samuel K. Doe, yang merebut kekuasaan pada 1980. Kegiatan di seantero bumi membuat Casey sibuk dan sering bepergian ke luar negeri. Untuk menghindar lacakan lawan, sering Casey terbang dengan pesawat pribadi. Namun ini, menurut Taubman, mendatangkan sejumlah kerugian bagiya. Di antaranya, pengunduran diri Laksamana Inman - pembantu utama Casey yang memiliki reputasi di bidang intel dan disegani anggota Kongres. Inman, menurut seorang teman dekatnya, berhenti lantaran CIA makin meningkatkan operasi rahasianya. Dalam rapat hankamnas, menurut para pejabat keamanan nasional, Inman berulang kali memberikan peringatan kepada pemerintah atas kewenangan yang diberikan pada CIA. "Aktivitas terselubung, terutama aksi militer, dapat membuat CIA menjadi lasykar yang tidak terkontrol," katanya. Ia benar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus