Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Sukabumi - Kelangkaan minyak goreng menyebabkan warga Cibadak, Sukabumi, antre hingga dua jam untuk membelinya di sebuah toko. Tak hanya kaum ibu, para bapak juga ikut antre untuk memperoleh kupon pembelian minyak goreng kemasan dua liter seharga Rp 28 ribu.
"Antre untuk mendapatkan kupon, dari jam enam saya ngantre dan dapat kupon jam delapan tadi. Setelah dapat kupon, baru bisa ditukarkan dengan minyak goreng. Kalau gak ngantre, ya gak dapat," ucap Levia Agustin, seorang ibu asal Desa Cibadak, Sukabumi, Senin, 21 Februari 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Levia mengatakan harga minyak goreng di pasar tradisional dan di toko bisa selisih hingga 12 ribu per satu kemasan dua liter. Di pasar, minyak kemasan dua liter mencapai Rp 40 ribu per kantong. Untuk harga satu liter, ada yang menjual Rp 21.000 atau Rp 22.000 per kantong.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kalau buat emak-emak kaya kita, selisih itu lumayan tinggi. Kita berharap ini tidak berkepanjangan langkanya, soalnya minyak itu satu kebutuhan emak-emak di dapur," ucap Levia.
Pegawai toko modern yang menjual minyak goreng itu, Wahyu Wandira mengatakan antrean pembeli itu tidak terjadi setiap hari. Dalam satu pekan, tokonya hanya menerima dua sampai tiga kali pengiriman minyak berbahan kelapa sawit itu.
Jumlah minyak goreng yang dikirimkan bervariasi, biasanya hanya 120 pieces sekali kirim. "Kuponnya juga menyesuaikan dengan jumlah kiriman, tergantung alokasinya. Kita hanya berikan kupon bagi warga sekitar sini, karena di sini aja masih kekurangan kadang berebutan," kata Wahyu.
M.A MURTADHO
Baca juga: Polda Metro Kerahkan Tim Satgas Pangan Pantau Stok Minyak Goreng di Jakarta