Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA – Operator kereta mass rapid transit (MRT) di Jakarta, PT MRT Jakarta, telah melelang nama tiga stasiun sepanjang rute Lebak Bulus-Hotel Indonesia untuk menggaet pendanaan di luar tiket. Tender elektronik bakal dilanjutkan hingga tahun ini untuk sepuluh stasiun lagi di jalur MRT fase I tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Utama PT Mass Rapid Transit Jakarta, William Sabandar, mengatakan nama stasiun hasil lelang adalah Stasiun Dukuh Atas-BNI, Stasiun Setiabudi-Astra, dan Stasiun Istora-Mandiri. Pemenang lelang, yakni BNI, Astra, serta Bank Mandiri, berhak atas nama pilihan itu selama sepuluh tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Seperti mengiklan," ucapnya, kemarin, sambil menolak menyebutkan total nilai lelangnya.
Menurut William, pembayaran akan dilakukan tiap tahun oleh pemenang sekaligus dilakukan pengkajian untuk menentukan kepantasan nilai kontrak sesuai dengan kondisi perekonomian pada saat itu. Setelah masa kontrak kerja sama selama satu dasawarsa berakhir, PT MRT Jakarta akan menggelar lelang baru.
Sistem pencarian pendapatan semacam ini, dia melanjutkan, telah dilakukan oleh PT Railink untuk stasiun kereta bandara di Dukuh Atas, Jakarta Pusat, yang kini bernama Stasiun BNI City.
Dia pun menjelaskan bahwa peserta tender adalah perusahaan yang berdomisili dalam radius 700 meter dari stasiun MRT. Itu sebabnya, nama perusahaan pemenang lelang berdampingan dengan nama lokasi stasiun. William mengatakan proses lelang dimulai pada September 2018 dengan mengundang 40 perusahaan dalam sosialisasi lelang nama stasiun.
William mengungkapkan, khusus untuk Stasiun Bundaran Hotel Indonesia, PT MRT Jakarta tak mencantumkan jarak lokasi perusahaan sebagai syarat peserta lelang. Perusahaan di mana pun berada boleh mengikuti tender, dengan alasan nilai sejarah dan letak strategis Stasiun Bundaran Hotel Indonesia lebih dari stasiun-stasiun lainnya.
Potensi pendapatan non-tiket juga datang dari iklan. Menurut William, Mahaka Advertising memenangi lelang penyediaan media periklanan. Mekanisme revenue sharing atau bagi hasil kelak berlaku bagi pendapatan iklan di stasiun MRT yang diperoleh Mahaka.
Sektor telekomunikasi turut menyumbangkan pendapatan non-tiket, mengingat kereta MRT adalah moda transportasi pertama di Ibu Kota yang beroperasi di bawah tanah dan jalur layang. Terowongan dengan kedalaman 20-30 meter di bawah tanah dan jalur layang dengan ketinggian sekitar 25 meter membutuhkan dukungan jaringan telekomunikasi yang baik agar penumpang tetap bisa berkomunikasi selama perjalanan.
PT MRT Jakarta menunjuk PT Tower Bersama sebagai penyedia konektivitas seluler dan jaringan Internet nirkabel. Dalam perjanjian kerja selama sepuluh tahun itu, menurut William, Tower Bersama bertugas membangun infrastruktur jaringan telekomunikasi. Pendapatan non-tiket juga bakal diperoleh dari sistem revenue sharing.
Lelang retail untuk di dalam stasiun juga memasuki tahap akhir. PT MRT Jakarta membagi bisnis retail di stasiun menjadi tiga kategori, yaitu makanan-minuman, minimarket, serta aksesori. William menegaskan, operator toko retail dilarang menggunakan kompor api di stasiun. "Dari aspek keamanan, kami tak membolehkan aktivitas dengan api," ucap William.
Adapun persiapan fisik menjelang pengoperasian pada Maret nanti, menurut William, sudah mencapai total 98,1 persen. Kini sudah tak ada pengerjaan konstruksi, melainkan finishing atau tahap akhir di stasiun. Sedangkan para calon masinis MRT sedang menjalani uji sertifikasi dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan. Mereka yang memenuhi syarat operasional 2.000 jam bakal lulus.
Corporate Secretary Division Head MRT Jakarta, Muhamad Kamaluddin, menyatakan pada tahun pertama beroperasi, perusahaan menargetkan 65 ribu penumpang per hari seperti di Thailand dan Filipina. Nantinya Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia bisa ditempuh dalam waktu 30 menit.
PT MRT pun akan menggelar sigi menjelang Maret mengenai hambatan dan alasan masyarakat menggunakan kereta MRT, misalnya pelayanan dan ketetapan jadwal. Hasil survei itu akan menjadi catatan untuk diterapkan pada Maret nanti.
"Kami sosialisasi tiap pekan di car-free day," kata Kamaluddin.
LINDA HAIRAN
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo