SEKALI-SEKALI, boleh juga mendengar cerita dari New York. Bila
orang berjalan sepanjang Fifth Avenue sejak sekitar dua tahunan
ini, akan terdengar musik berganti-ganti, bagaikan dari sejumlah
toko radio. New York kini menumbuhkan para pengamen. Obo,
klarinet, akordeon, harmonika listrik. bahkan juga harpa dan....
piano -- dengan serius atau tak serius dimainkan di bawah udara
musim panas atau semi. Ada band Appalachian, duet klasik,
kwartet jazz, kwintet Baroque. Ada musik New England, Amerika
Latin, suara tradisionil Irlandia, Afrika, Italia. Puerto Rico
dan entah apa lagi. Yang belum ada barangkali cuma permainan
kecapi untuk mengiringi Kembang Breum atau Dandanggula Turu
Lare, gitar di sela-sela seruan A Sing Sing So atau gendang buat
lagu Bergadang
Keadaan perekonomian Amerika yang lagi prihatin tercermin di
situ. Para musisi bokek. Tapi mereka berharap ada para pejalan
kaki yang punya sisa uang receh yang lebih. Mereka berharap hati
para orang lewat lagi dermawan, dan cuaca cukup kooperatif.
Hasilnya memang tak selalu begitu. Kebanyakan pengamen
mendapatkan $ 100 setiap minggu -- suatu jumlah yang rada
pas-pasan buat harga gaya New York di masa krisis ini.
Faktor lain, selain keadaan perekonomian mengembangkan gejala
ini. Orang mulai bertambah penghargaannya kepada kebudayaan
rakyat, kebudayaan orang biasa yang bertautan dengan hidup
sehari-hari -- berkat gerakan hippie di masa lalu. Dan jalanan
dianggap jadi salah satu pusat kebudayaan itu. Dan para musisi
tak canggung lagi terjun ke sana. Seorang pemain biola berumur
26 tahun, James Graseck, yang menggesek biola selama 15 tahun
mengumpulkan hasil ngamennya sejak tahun lalu buat membiayai
konsernya di Carnegie Hall, Pebruari barusan.
Namun tak semua musisi ikhlas memilik pertunjukan di jalanan
itu. Jalanan, seperti kata seorang pemain gitar, adalah pentas
paling bengis di dunia. Dan keluh yang lain: "Di sini harga diri
saya kempes betul-betul". Tapi apa daya? Di AS, persaingan untuk
bisa menonjol tak semudah di Indonesia. Kini persaingan itu
makin menyempit arenanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini