Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan upaya teknologi modifikasi cuaca (TMC) atau hujan buatan tidak efisien saat ini. BMKG memprediksi kondisi cuaca panas terik karena minim pertumbuhan awan masih berlangsung di Jakarta hingga periode Oktober ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Koordinator Laboratorium Pengelola Teknologi Modifikasi Cuaca Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Budi Harsoyo mengatakan, operasi TMC tidak bisa berbuat banyak apabila tidak ada potensi awan yang mendukung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Jadi enggak efisien kalau dioperasikan setiap hari, karena pada hakikatnya TMC itu bukan berarti membuat hujan seperti yang diartikan orang awam," kata Budi, Senin, 2 Oktober 2023.
Fungsi dari TMC hanya sebagai stimulus potensi awan agar dapat dioptimalkan menjadi hujan, serta mengatur lokasi turun hujan yang diinginkan. "Juga bisa memperpanjang durasi hujan dan memperluas area cakupan hujannya," ujarnya.
Pada puncak musim kemarau seperti saat ini, potensi awan Cumulus tidak muncul setiap hari. Padahal, awan yang mengandung uap air itu jadi target pelaksanaan hujan buatan.
"No cloud, no seeding," kata Budi soal upaya modifikasi cuaca di musim kemarau ini.
Budi menambahkan pertumbuhan awan sulit ditemukan. "Kecuali awan-awan orografis yang selalu ada di sekitar daerah Bogor," kata Budi. Orografis ialah udara yang mengandung uap air yang dipaksa oleh angin menaiki lereng pegunungan.
Pelaksanaan operasi TMC sudah dihentikan pada Rabu, 27 September lalu. Budi mengatakan, alasan operasi TMC dihentikan karena kualitas udara di Jakarta secara berangsur sudah membaik dibanding pada periode awal Agustus.
"Pada hari BMKG memprediksi ada potensi awan, kami lakukan metode penyemaian awan," ujar Budi.
Pada hari potensi pertumbuhan awan minim, upaya membasuh polutan dilakukan dengan metode airbone water spraying.
Saat ini operasi Teknologi Modifikasi Cuaca sedang difokuskan untuk menangani bencana kebakaran hutan dan lahan di Sumatera dan Kalimantan.
Pilihan Editor: Modifikasi Cuaca Sulit Dilakukan di Jakarta, BMKG dan BRIN Pasang Generator di Beberapa Gedung