MELEDAK di Jakarta, tertangkap di Malaysia. Hambali, otak serangkaian peledakan bom itu, ditangkap oleh polisi Malaysia, yang berhasil menggulung komplotan Mujahidien di Malaysia. Penangkapan otak pengeboman ini memang baru sebatas pernyataan yang dikatakan oleh Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Sofjan Jacoeb kepada wartawan di sela-sela pembahasan Rancangan Undang-Undang Kepolisian di DPR, Selasa lalu.
Hambali sudah beberapa waktu lalu dicari polisi saat namanya disebutkan dalam pengakuan Iqbal cs., pelaku peledakan bom di Bandung pada malam Natal 24 Desember tahun lalu. Ia disebut memberikan sejumlah uang kepada komplotan Iqbal untuk meledakkan bom di beberapa daerah di Jawa Barat, antara lain Sukabumi, Tasikmalaya, dan Bandung. Nama Hambali kembali muncul dari pengakuan Dani alias Taufik Abdul Halim, salah satu tersangka peledakan bom Atrium. Menurut Dani, ia ber-sama komplotan Hambali pula yang meledakkan Gereja HKBP dan Santa Ana, Jakarta Timur, Juli lalu.
Masalahnya, sampai saat ini belum ada kepastian apakah yang ditangkap itu Hambali yang berasal Cianjur yang sering menggunakan nama samaran Ridwan itu. Sampai saat ini, belum ada kepastian. Menurut Kaditserse Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Adang Rochjana, belum ada pemberitahuan secara resmi dari Kepolisian Diraja Malaysia tentang sosok buruan polisi Indonesia itu. "Informasi yang kami terima belum resmi. Karena itulah kita akan mengeceknya langsung ke Malaysia," kata Adang. Untuk itu, pekan ini Adang akan terbang ke Malaysia untuk memastikannya. Jika benar Hambali yang dicari, tentu saja semakin mudah bagi polisi untuk mengungkap jaringan teroris Indonesia-Malaysia.
Edy Budiyarso
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini