Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TUJUH jemaat tewas dalam aksi keji bom bunuh diri pasangan suami-istri Dita Uprianto, 48 tahun, dan Puji Kuswati, 43 tahun, beserta empat anak keduanya, yang meledak di tiga gereja di Surabaya, kemarin pagi. Sedikitnya 45 orang lainnya terluka ringan hingga berat dalam rentetan pengeboman yang berlangsung dalam kurun waktu 1,5 jam itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Polisi menyebut Dita Uprianto adalah pemimpin Jamaah Ansharud Daulah (JAD) wilayah Surabaya. JAD merupakan pendukung utama Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Indonesia yang sejak November lalu telah ditetapkan Polri sebagai kelompok teroris. Pendiri JAD, Aman Abdurrahman alias Abu Sulaeman, merupakan terpidana sejumlah kasus terorisme yang kini kembali didakwa dalam serangkaian teror bom dalam dua tahun terakhir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ahad Seusai Subuh
- Dita Uprianto (suami, 48 tahun), Puji Kuswati (43), bersama dua anak perempuan mereka, FS (12) dan PR (9), meninggalkan rumah di Wisma Indah Blok K Nomor 22 di Kelurahan Wonorejo, Rungkut, Surabaya, menaiki mobil Toyota Avanza berisi bom.
- Dua anak laki-laki pasangan Dita-Puji, Yusuf Fadil, 18 tahun, dan FH, 16 tahun, mengendarai sepeda motor sambil membawa bom pangku menuju Gereja Santa Maria Tak Bercela, Ngagel.
- Dita menurunkan Puji, FS, dan PR yang membawa bom pinggang di Gereja Kristen Indonesia di Jalan Diponegoro.
- Dita menuju Gereja Kristen Pantekosta Pusat Surabaya di Jalan Arjuno menggunakan mobil Toyota Avanza.
Rentetan Bom
Sekitar pukul 06.30 WIB
- Ledakan terjadi di Gereja Santa Maria Tak Bercela di Ngagel Madya. Kedua pelaku, yaitu Yusuf Fadil dan FH, tewas.
Sekitar pukul 07.15 WIB
- Ledakan terjadi di Gereja Kristen Indonesia, Jalan Diponegoro. Dua bom di tas pinggang meledak. Satu bom lainnya gagal meledak dan didisposal. Pelaku diduga adalah Puji, yang membawa kedua putrinya, FS dan PR.
Sekitar pukul 07.53 WIB
- Bom mobil meledak di Gereja Pantekosta, Jalan Arjuna. Dita tewas. Dua bom lainnya di dalam mobil tak meledak dan telah dijinakkan. Menurut polisi, ledakan ini paling besar.
Korban
Gereja Santa Maria Tak Bercela
- 7 orang meninggal: 5 masyarakat, 2 pelaku
- 29 orang korban luka. Dua orang di antaranya adalah polisi, yaitu Ajun Inspektur Satu Junaidi dan Ajun Inspektur Satu Ahmad Nurhadi.
Gereja Kristen Indonesia
- 3 orang meninggal, seluruhnya pelaku.
- 5 orang korban luka.
Gereja Pantekosta
- 3 orang meninggal: 2 masyarakat, 1 pelaku. Salah seorang masyarakat yang tewas adalah Derbin Ariesta, 65 tahun.
- 11 orang korban luka.
*)Polisi masih melakukan uji forensik terhadap korban yang tewas. Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi nama para korban tewas dari masyarakat.
NASKAH: HUSSEIN ABRI DONGORAN | NURHADI | ARTIKA RACHMI | KUKUH HADI SANTOSO
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo