Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
CASMALI, warga Indramayu, kini punya kebiasaan baru setiap pagi. Saat ke belakang, dia tak lagi buang air seni ke saluran toilet, tapi menampungnya di kaleng. Tak hanya Casmali, anggota keluarganya yang lain ikut menampung air seni masing-masing. Untuk apa? ”Lumayan, bisa dijual Rp 1.000 per liter. Bisa buat tambah bayar listrik,” ujarnya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo