ANATOLY KARPOV. Pertemuan Kasparov dengan Karpov pertama kalinya berlangsung di Leningrad pada 1975. Saat itu Karpov sudah menyandang gelar juara dunia. Yakni setelah dalam final menang tanpa bertanding melawan Bobby Fischer dari Amerika yang mengundurkan diri karena tidak setuju dengan aturan pertandingan. Kasparov sendiri ketika itu masih berusia 12 tahun. Mereka bertarung sebagai saudara seperguruan yang sama-sama pernah mengenyam pendidikan di sekolah catur Botvinnik. Dalam pertarungan yang pertama itu, Karpov sebagai juara dunia sudah "jeri" melihat penampilan si anak muda, Kasparov. Sekalipun Karpov bisa memenangkan pertandingan itu dalam 45 langkah, toh ia merasa bahwa anak muda ini suatu saat merupakan ancaman buat makota juara yang sekarang digenggamnya. Padahal, penampilan Karpov di papan catur cukup meyakinkan. Sarjana ekonomi dari Universitas Leningrad ini dikenal sebagai pemain yang penuh perhitungan sebelum melangkahkan bidak-bidaknya. Ia kukuh menjaga posisi bidak-bidaknya lewat permainan yang posisional. Karpov lebih dikenal sebagai pemikir "langkah yang strategis "ketimbang langkah yang taktis". Dalam melangkahkan buah caturnya ia mengandalkan nalurinya. Seolah bidak-bidaknya itu sudah merupakan penjelmaan dirinya. Ia "menjiwai" bidak-bidaknya itu. Bahkan ketika Karpov masih menyandang gelar juara dunia, gurunya -- yang juga Kasparov -- Mikhail Botvinnik pernah membanggakan bahwa "Karpov adalah pemain catur terbaik saat ini di dunia.". Anatoly Evgenyevich Karpov lahir pada 23 Mei 1951. Ia dibesarkan di lingkungan masyarakat catur. Di Kota Zlatoust yang terletak di selatan pegunungan Ural, tempatnya dilahirkan, ternyata catur punya sejarah yang panjang. Suku bangsa Rus yang mendiami tempat ini menganggap bahwa catur merupakan tradisi olah raga kebanggaan mereka. Itu sebabnya, Karpov sudah mengenal olah raga ini ketika ia baru berusia empat tahun lewat ayahnya sendiri, Evgeny Stepanovich Karpov. Ketika menginjak usia 13 tahun Karpov bergabung dengan sekolah catur Botvinnik. Hasilnya memang terlihat. Karpov pada usia 15 tahun sudah menjadi master nasional termuda di seantero Uni Soviet, negeri yang memang dikenal sebagai gudang pecatur tangguh. Kariernya terus menanjak. Dalam usia relatif muda, 15 tahun, ia sudah diterjunkan dalam turnamen internasional di Trinec Cekoslovakia. Di tahun yang sama ia keluar sebagai juara yunior Eropa. Tahun 1969, dalam usia 18 tahun, dalam turnamen yang berlangsung di Stockholm, Karpov merebut gelar juara yunior dunia. Ketika bintangnya bersinar terang itulah warga Soviet menaruh harapan banyak terhadap pemuda pendiam ini. Apalagi Soviet baru saja terpukul karena muncul jago baru dari Amerika Serikat, Bobby Fischer. Dalam pertandingan di September 1972 di Reykjavik, juara bertahan waktu itu, Boris Spassky, tumbang oleh Bobby Fischer. Gelar juara dunia yang sejak Perang Dunia II usai dipegang Uni Soviet harus lepas. Penuntutan balas, tampaknya, bisa digantungkan pada pundak Karpov. VASSILY SMISLOV. Dialah salah seorang pecatur tangguh Soviet kawakan yang masih tetap terpelihara prestasinya. Ia dikenal sebagai pemain yang sabar dan memiliki daya tahan. Gayanya khas. Sehabis melangkahkan bidak caturnya terkadang ia bangkit dari tempat duduknya, mondar-mandir di pentas pertandinan. Dalam usianya yang sudah menginjak 66 tahun kini, ia disebut-sebut sebagai "The Old Master" oleh Kasparov. Juara dunia catur 1957-1958 ini dikenal sebagai ahli teori. Ia produktif menulis buku catur, mulai dari yang sederhana untuk tingkat pemula hingga teori-teori yang rumit. Atas jasa-jasanya mengembangkan olah raga catur, Smislov pernah memperoleh Orderof Lenin, bintang jasa yang juga diperoleh Karpov sehabis mengalahkan Korchnoi. Gaya permainan Smislov bervariasi. Ia mengembangkan pola kombinasi dan permainan posisi. Ini mengingatkan pada gaya yang dikembangkan oleh bekas juara dunia lainnya, Alexander Alekhine. Bangunan catur yang dimainkannya sangat harmonis, menjaga keseimbangan antara pertahanan dan penyerangan. Kekuatan utamanya terletak pada permainan akhir. Di masa jayanya, di akhir 1940-an dan 1950-an, Smislov adalah musuh bebuyutan Botvinnik. Dan dalam usianya yang sudah demikian lanjut itu ia masih menyulitkan lawan-lawannya dari generasi yang lebih muda, di antaranya murid-murid bekas "musuh"-nya, Karpov dan Kasparov. Ambisi Kasparov untuk merebut gelar juara dunia, misalnya, hampir saja pupus di tangan pecatur kawakan ini. Untung saja, Kasparov masih lebih pandai membaca petak catur. Dalam pertandingan di Vilnius, Lithuania, Kasparov memenangkan pertandingan dan berhak maju ke babak selanjutnya menantang Karpov di kejuaraan dunia. Viktor Korchnoi. Oleh orang-orang Soviet ia dijuluki "Si Jelek Viktor". Ya, dialah pembangkang Soviet yang kemudian membelot dari negaranya. Pada 1976 Korchnoi mendapat kesempatan mengikuti turnamen catur IBM di Amsterdam. Ia mengaku di Uni Soviet selalu dibuntuti intel gara-gara mengkritik tajam Persatuan Catur Soviet yang mengagung-agungkan Karpov. Pada 1974 karier Korchnoi di papan catur hampir saja berakhir. Dalam turnamen di negara kelahirannya, ia kalah dari pendatang baru Anatoly Karpov -- seorang pecatur produk sistem komunisme. Karpov adalah seorang Rusia tulen yang berasal dari kaum kebanyakan di desa kaki pegunungan Ural. Korchnoi juga seorang Rusia tulen. Yang membedakan keduanya, Korchnoi berasal dari latar belakang kota. Ia dilahirkan di kota besar, Leningrad. Yang tak menguntungkan buat Korchnoi, ia punya cacat di mata pemerintah: Dia berasal dari keturunan kaum intelegenzia. Ayahnya seorang insinyur, direktur sebuah pabrik biskuit. Latar belakang inilah yang membuat campur tangan penguasa Kremlin untuk "mengatur" pertandingan antara Korchnoi dan Karpov, agar yang tersebut belakangan itu menang. Tentu saja Korchnoi, yang rupanya mencium kecurangan ini, tak puas. Ia lalu berkaok-kaok pada sebuah surat kabar Yugoslavia. Akibatnya, selama dua tahun ia dilarang mengikuti turnamen internasional di luar Soviet. Ketika diizinkan untuk mengikuti turnamen catur IBM di Amsterdam, 1976, di situlah ia membelot tak kembali ke negara kelahirannya. Ia pindah ke Kota Wohlen di Swiss. Disana ia tinggal di rumah seorang janda, Petra Leeuwerik, yang kemudian menjadi sekretaris pribadinya. Untuk membiayai hidupnya, Korchnoi menjadi pelatih pada sebuah perkumpulan catur di Koln, Jerman Barat, dengan bayaran DM 1.600 per bulan. Korchnoi berhasil menempatkan diri sebagai finalis turnamen kandidat untuk memilih penantang juara dunia catur pertama kalinya pada 1978. Ia menjadi penantang juara dunia -- waktu itu -- Karpov. Sayang, upayanya untuk membalas sakit hatinya gagal. Ia dikandaskan lagi oleh Karpov. Di kesempatan berikutnya, 1981, Korchnoi kembali maju menantang juara dunia yang masih tetap Karpov. Lagi-lagi ia gagal. Permainan Korchnoi, yang kini berusia 56 tahun, sangat khas. Gayanya itu sampai-sampai disebut sebagai "sistem Korchnoi". Ia bermain dengan bangunan catur yang penuh komplikasi. Pertahanannya sangat kukuh dan sukar ditembus. Selama ini yang bisa membobolkan, barangkali, cuma Kasparov dan Karpov. Di babak semifinal turnamen kandidat 1983, Korchnoi rontok oleh serbuan Kasparov dalam pertandingan yang berlangsung di London.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini