Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Plt Direktur Proyek JIS Arry Wibowo mengatakan terbatasnya daya tampung fasilitas parkir di Jakarta International Stadium atau JIS agar penonton atau supporter yang berkunjung ke stadion lebih mengutamakan menggunakan transportasi publik dibandingkan kendaraan pribadi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Sesuai peraturan FIFA terkini, desain stadion modern perlu memperhatikan isu keberlanjutan lingkungan. Salah satunya, stadion direkomendasikan agar terintegrasi dengan sarana transportasi publik,” katanya dalam keterangan tertulis, Sabtu, 10 September 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat ini, kata Arry, JIS sudah terintegrasi dengan Bus Rapid Tansit (BRT) yang selanjutnya akan terintegrasi dengan Commuter Line dan LRT Jakarta.
Untuk mendukung hal tersebut, ujar dia, JIS hanya menyiapkan 1.200 kantong parkir untuk bus dan kendaraan pribadi. “Stadion modern standar FIFA kini dirancang untuk masa depan yang perlu memperhatikan keberlanjutan. Salah satunya mengupayakan untuk terintegrasi dengan angkutan publik,” katanya.
Ia menyampaikan bahwa Stadion di Eropa pun demikian, Santiago Barnabeu pascadirenovasi hanya menyisakan kurang lebih 500 kantong parkir bus dan kendaraan pribadi.
Selain itu, dia turut mencontohkan Wembley di London sebagai stadion bersejarah di pusat Eropa menyarankan seluruh penonton yang hadir mengoptimalkan alat transportasi umum yang tersedia.
“Dengan demikian, stadion berstandar FIFA dilihat berdasarkan kelengkapan fasilitas, infrastruktur serta memenuhi rekomendasi teknis dan persyaratannya hingga penyediaan fasilitas hospitality,” ujar Arry.
Oleh karena itu, menurut Arry, JIS sudah memenuhi dengan standar yang ditentukan FIFA dari aspek perencanaan dan pembangunan,. Namun, sertifikasi pertandingan merupakan hal yang terpisah.
“Semisal apakah akan digunakan untuk menyelenggarakan piala Asia atau Piala Dunia, maka assessment atau sertifikasi dilakukan secara terpisah mengikuti standar dari masing-masing pertandingan,” ujarnya.
Pembangunan Jakarta International Stadium atau JIS, kata dia, merupakan amanah dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagaimana yang tertuang dalam Pergub Nomor 14 Tahun 2019. Selain itu, JIS telah memenuhi kriteria rekomendasi teknis dan persyaratan stadion sepakbola standar FIFA.
Kajian PSSI sebut JIS tak layak
PSSI menilai JIS atau Jakarta International Stadium tidak layak secara infrastruktur untuk menggelar pertandingan FIFA matchday antara Timnas Indonesia dan Curacao.
Laga antara timnas Indonesia dan Curacao dalam FIFA matchday rencananya akan digelar di Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada 24 September 2022, Jawa Barat, dan pertandingan kedua akan digelar di Jakarta International Stadium (JIS) pada 27 September 2022.
Namun, setelah Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia melakukan uji kelayakan, JIS dianggap belum layak untuk menggelar FIFA matchday. Namun, pertandingan laga pertama pada 24 September 2022 tetap akan dilangsungkan di GBLA.
Infrastruktur JIS tak layak 100 persen
Dikutip dari laman resmi PSSI, Jumat, 9 September 2022, berdasarkan hasil inspeksi tim Infrastructure Safety and Security PSSI, Stadion JIS belum memenuhi kelayakan 100% infrastruktur. Kelayakan infrastruktur itu mencakup area drop off tim, sirkulasi aktivitas terkait pertandingan di outer perimeter menumpuk di barat utara.
Bahkan, menurut PSSI, concourse timur belum dapat digunakan, perimeter tribune perlu pengkajian ulang, pagar perimeter di bawah concourse barat tidak kokoh dan sarana prasarana pendukung seperti kantung parkir, transportasi umum, dan jalan akses menuju stadion belum sesuai standar.
‘’Sehingga untuk menggelar sebuah pertandingan FIFA Match Day yang mengundang animo penonton sangat banyak maka perlu dilakukan simulasi terkait jumlah penonton mulai dari 25% - 50% - 75% - 100% dari perhitungan maximum safety capacity,’’ kata Sekjen PSSI Yunus Nusi.
Parkir JIS hanya untuk 800 kendaraan roda empat
Yunus menambahkan untuk ukuran JIS yang begitu megah dengan daya tampung 80 ribu kursi, hanya bisa menampung parkir sekitar 800 unit kendaraan roda empat itu sangat riskan. Padahal, jika timnas main, animo masyarakat sangat tinggi untuk datang ke stadion.
Selain itu masuk stadion hanya satu pintu sehingga dikhawatirkan jika bersamaan keluar akan memakan waktu yang lama.
Di samping itu, kata Yunus, plafon yang rendah membuat bus tidak bisa masuk, bisa jadi bus tim tamu dan tim tuan rumah berhentinya di area umum, tidak di area sebagaimana mestinya yang sudah diatur. "Nah kalau kita paksakan pasti akan menjadi catatan FIFA,’’ imbuh Yunus.
Kendala lain adalah biaya sewa stadion yang tinggi. Tim sekelas Persija Jakarta pun lebih memilih stadion di Bekasi. Tentu juga selain karena infrastruktur yang belum memadai.
Saat ini PSSI masih dalam taraf pembicaraan dengan beberapa stadion untuk pertandingan kedua, 27 September 2022 pengganti JIS, di antaranya Stadion Pakansari, Bogor, dan Stadion Patriot, Bekasi.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.