Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Pasangan kumpul kebo

Tukiyem, pembantu rumah tangga, sudah hampir setahun kumpul kebo dengan yulianto. ketika penduduk ramai-ramai patungan untuk mengawinkan mereka. yulianto kabur. konon kabur, mencari duit, malu dibayari.

22 Februari 1986 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KEHADIRAN sepasang kebo di Desa Pageralang, Banyumas, membuat risi penduduk. Setiap datang, dua sejoli itu selalu berkubang di rumah Nyonya Diman. Salah satu kebo tadi memang anak si nyonya. Memang, Tukiyem, 20, pembantu rumah tangga di Cilacap, bila mudik selalu menggandeng jantannya, Yulianto. Kebo-keboan ini sudah berlangsung hampir setengah tahun. "Mereka selalu satu tempat tidur," ujar seorang penduduk yang mengaku pernah mengintip. Kesabaran masyarakat akhirnya ada batasnya. Desember lalu, pasangan itu digerebek. Dan di hadapan pamong desa, mereka berjanji -- dengan surat pernyataan -- akan menikah, paling lambat akhir 1985. Tetapi hingga awal tahun ini perkawinan tak kunjung berlangsung -- hanya kumpul kebonya yang jalan terus. Untuk kedua kalinya mereka digerebek. Nah, kali ini Yulianto memberi alasan. "Saya sanggup menikah, tapi tidak punya uang," ujar buruh serabutan itu terus terang, seperti ditirukan Mulyanto, ketua RT. Penduduk akhirnya sepakat menyumbang kebo yang dilanda asmara itu. Terkumpul enam ribu rupiah -- dan direncanakan untuk biaya KUA. Sedang untuk pestanya, seorang penduduk rela meminjamkan rumahnya serta hidangan -- gratis. Tanggal perkawinan pun dipastikan: akhir Januari silam. Tetapi hingga pekan lalu perkawinan itu belum juga berlangsung. Si jantan tak pernah nongol lagi. Penduduk khawatir jejaka itu lari, mencari kebo lain. Tapi Tukiyem menenangkan mereka, sambil memberi alasan yang lain lagi. Kata gadis kuning itu, jantannya sedang mencari duit untuk nikah. "Rasanya, malu juga diongkosi masyarakat," ujarnya. Ia tampak kalem saja.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus